Inews Combat Sports – Michael Morales memasuki babak baru dalam kariernya setelah kemenangan terbesar sepanjang perjalanan profesionalnya. Petarung Ekuador berusia 25 tahun itu memukul mundur Sean Brady dengan KO ronde pertama di UFC 322, kemenangan yang membuat namanya melesat ke jajaran lima besar kelas welter. Momen itu bukan hanya memberi pembuktian, tetapi juga membuka peluang besar menuju sabuk juara. Morales mengaku sudah mendapat sinyal dari pihak UFC bahwa dirinya masuk dalam daftar kandidat penantang pertama juara baru, Islam Makhachev. Dengan ekspresi tenang namun percaya diri, ia menyampaikan bahwa pertarungan itu kemungkinan digelar pertengahan tahun depan, tergantung kesiapan sang juara. Kemenangan atas Brady menjadi batu loncatan penting menuju ujian terbesar dalam kariernya.
Makhachev Terbuka, tetapi Morales Lihat Banyak Celah
Islam Makhachev, sang juara baru kelas welter, memang menyatakan kesediaan bertarung melawan Morales. Namun, ia juga mengungkapkan preferensi lain, termasuk kemungkinan menghadapi Kamaru Usman. Meski begitu, Morales tidak gentar sedikit pun. Ia menilai Makhachev sebagai petarung teknis dengan kemampuan gulat elite, tetapi ia juga melihat dinamika baru di divisi welter yang kini diisi petarung besar dan atletis. Morales menegaskan bahwa berat badan dan jangkauan lawan-lawan di kelas welter akan menjadi tantangan besar bagi gaya bertarung Makhachev. Dengan penuh keyakinan, ia menyebut bahwa era baru welterweight memiliki petarung yang panjang, muda, dan kuat dan dirinya termasuk di dalamnya.
“Baca Juga : Timur Kapadze Puji Kemajuan Timnas Indonesia: Perjalanan Panjang yang Mulai Berbuah“
Ambisi Juara yang Tak Buru-Buru Diraih
Meski berada di jalur perebutan gelar, Morales mengatakan dirinya tidak ingin memaksa takdir. Ia memahami bahwa persaingan di kelas welter sangat ketat, dengan nama-nama besar seperti Shavkat Rakhmonov, Ian Machado Garry, Kamaru Usman, hingga Carlos Prates. Karena itu, ia tidak menutup kemungkinan untuk kembali bertarung sebelum mendapatkan kesempatan merebut sabuk. Morales juga mengingatkan bahwa dirinya mungkin harus naik divisi ke middleweight di masa depan karena ukuran tubuhnya yang terus berkembang. Namun, ia tetap ingin menuntaskan misi pertamanya: menjadi juara welter UFC. Fokus utamanya adalah menjaga ritme kemenangan sambil menunggu saat yang tepat tiba.
Carlos Prates, Lawan yang Tak Dianggap Remeh
Salah satu nama yang disebut Morales adalah Carlos Prates, petarung eksplosif yang tengah naik daun. Morales mengenali bahaya dari gaya bertarung Prates. Ia memuji kekuatan pukulan Prates dan ketahanannya dalam pertarungan tiga ronde. Menurutnya, Prates juga menunjukkan perkembangan pesat dan ambisi besar menjadi juara. Namun, Morales tidak sedikitpun menunjukkan keraguan. Ia menegaskan bahwa jika harus menghadapi Prates sebelum mendapat jatah perebutan gelar, ia siap. Baginya, UFC adalah arena “semua melawan semua,” dan tidak ada ruang untuk menghindar. Morales ingin mempertahankan posisi dan membuktikan dirinya pantas berada di garis depan penantang.
“Baca Juga : Moises Caicedo dan Pekan Internasional yang Menguras Tenaga“
Divisi Welter: Arena Panas Penuh Persaingan
Divisi welter UFC sedang berada pada fase paling kompetitif. Nama-nama besar terus berebut posisi teratas, menciptakan situasi tak terduga dari satu event ke event berikutnya. Makhachev membawa gaya gulat dominan yang menjadi ciri khasnya, sementara petarung seperti Rakhmonov dan Garry menawarkan gaya serangan unik yang memberi warna baru pada divisi ini. Di sisi lain, mantan juara Kamaru Usman tetap menjadi ancaman besar dengan pengalaman panjangnya. Morales hadir sebagai generasi baru yang merepresentasikan kekuatan atlet muda. Dengan latar belakang gaya bertarung agresif, ia menjadi salah satu penantang yang paling menarik perhatian publik. Persaingan ketat ini membuat peluang gelar semakin tidak mudah ditebak.
Keyakinan Morales Memandu Langkah Menuju Sabuk Juara
Bagi Morales, perjalanan menuju sabuk juara bukan sekadar tentang teknik bertarung, tetapi tentang mentalitas. Ia memahami bahwa dunia MMA menuntut petarung untuk selalu siap menghadapi siapa pun. Morales juga menegaskan bahwa ia hanya ingin mengamankan apa yang menjadi haknya: jalan menuju gelar. Setelah itu, siapa pun yang berada di depannya baik Prates, Rakhmonov, atau bahkan Usman akan ia hadapi tanpa ragu. Kepercayaan diri dan ketenangan yang ia tunjukkan mencerminkan kedewasaan seorang atlet yang menyadari besarnya peluang yang kini berada dalam genggaman. Jalan menuju sabuk juara mungkin tidak mudah, tetapi Morales siap untuk setiap langkahnya.