iNews Combat Sports – Manny Pacquiao, ikon tinju asal Filipina, membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Meski akan genap berusia 46 tahun pada 17 Desember mendatang, Pacquiao tetap menunjukkan ambisinya untuk kembali bertarung di atas ring profesional. Bahkan, promotor sekaligus tangan kanannya, Sean Gibbons, mengungkapkan bahwa Pacquiao masih bisa bertarung hingga usia 50 tahun.
Perjalanan Karir Manny Pacquiao: Dari Juara Dunia ke Hall of Fame
Pacquiao, dengan catatan rekor 62 kemenangan (39 KO), 8 kekalahan, dan 2 hasil imbang, adalah juara dunia delapan divisi pertama dan satu-satunya dalam sejarah tinju. Namanya hampir dipastikan masuk ke dalam Hall of Fame Tinju Internasional tahun ini. Namun, meski telah mencetak rekor gemilang, Pacquiao belum menunjukkan tanda-tanda ingin sepenuhnya meninggalkan dunia tinju.
Target Utama: Duel Melawan Mario Barrios
Pacquiao disebut-sebut mengincar pertarungan melawan Mario Barrios, juara kelas welter WBC, sejak awal tahun 2024. Namun, jadwal dan persiapan pertarungan sempat tertunda akibat faktor di luar ring.
“Pertarungan melawan Barrios adalah pilihan yang sempurna,” kata Gibbons. “Ada beberapa kendala, tapi itu masih memungkinkan. Jika jadi, pertarungan bisa digelar pada bulan Juni hingga Agustus.”
Namun, dengan Barrios baru saja menghadapi Abel Ramos pada November, waktu tampaknya tidak berpihak pada Pacquiao jika ia ingin merebut gelar juara dunia sekali lagi.
Eksibisi Melawan Rukiya Anpo: Apa yang Salah?
Pada Juli lalu, Pacquiao bertarung dalam sebuah eksibisi melawan Rukiya Anpo. Penampilan Pacquiao dianggap kurang maksimal, bahkan ia terlihat kewalahan menghadapi lawannya. Gibbons memberikan klarifikasi terkait hal ini:
“Manny tidak tampil baik karena persiapannya minim. Ia awalnya mengira akan menghadapi lawan yang berbeda, tapi malah melawan pria yang lebih besar. Namun, itu hanya eksibisi, dan Manny tetap menunjukkan performa luar biasa untuk seseorang yang baru turun dari sofa.”
Meski eksibisi bukanlah ajang kompetitif resmi, hasil tersebut memunculkan keraguan terhadap kemampuan Pacquiao untuk kembali bersaing di level dunia.

Faktor Politik dan Rencana Masa Depan Pacquiao
Pacquiao tidak hanya sibuk di dunia tinju, tetapi juga di panggung politik Filipina. Ia mencalonkan diri sebagai anggota Senat Filipina untuk periode Februari hingga Mei 2025. Jadwal padat ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pacquiao jika ia benar-benar ingin kembali ke ring profesional.
“Jika semua berjalan lancar pada Januari 2025, Manny bisa kembali fokus ke pertarungan,” ujar Gibbons.
Namun, pertanyaan besar tetap muncul: apakah ambisi politiknya akan menggeser prioritasnya di dunia tinju?
Kendala dan Tantangan untuk Comeback Pacquiao
Meski Gibbons optimistis, ada sejumlah kendala yang harus dihadapi Pacquiao untuk kembali ke ring:
- Faktor Usia: Pacquiao akan memasuki usia yang jauh dari puncak performa atlet tinju.
- Kompetisi Ketat: Petinju muda seperti Conor Benn dan Mario Barrios menawarkan tantangan berat.
- Komitmen Politik: Fokus pada karir politiknya dapat membatasi waktu dan energi untuk tinju.
Barrios dan Tawaran Eddie Hearn untuk Conor Benn
Sementara Pacquiao mengejar duel melawan Barrios, juara kelas welter tersebut telah menerima tawaran pertarungan dari Eddie Hearn untuk menghadapi Conor Benn. Hal ini menambah tantangan bagi Pacquiao, yang harus bersaing dengan petinju muda untuk mendapatkan kesempatan bertarung melawan Barrios.
Analisis Potensi Pertarungan Pacquiao vs Barrios
Jika pertarungan antara Pacquiao dan Barrios benar-benar terjadi, berikut adalah analisis potensi laga:
- Keunggulan Pacquiao: Pengalaman bertarung di level tertinggi dan kemampuan strategis yang tak tertandingi.
- Keunggulan Barrios: Usia muda, kecepatan, dan kekuatan pukulan menjadi senjata utama.
- Prediksi: Pacquiao membutuhkan persiapan matang untuk mengatasi keunggulan fisik Barrios.
Manny Pacquiao terus menunjukkan tekad dan semangatnya untuk kembali ke dunia tinju, meski usia dan faktor eksternal menjadi tantangan. Pertarungan melawan Mario Barrios bisa menjadi momen penentuan bagi Pacquiao untuk mengukuhkan warisannya di dunia tinju atau menerima kenyataan bahwa waktu telah berlalu.
Sebagai legenda hidup, Pacquiao telah membuktikan bahwa ia adalah salah satu petinju terbaik sepanjang masa. Namun, apakah “Pacman” masih memiliki kemampuan untuk bersinar di usia 50 tahun? Hanya waktu yang akan menjawab.