Alasan Mike Tyson Terus Naik Ring Tinju di Usia 59 Tahun
iNews Combat Sports – Mike Tyson kembali menjadi sorotan publik setelah memutuskan bertarung lagi di usia 59 tahun. Keputusannya ini muncul jelang duel ekshibisi melawan Floyd Mayweather Jr. Meski usia hampir menginjak 60 tahun, “Iron Mike” tetap menunjukkan semangat untuk kembali ke ring, sesuatu yang membuat banyak orang bertanya-tanya mengenai motivasi di balik langkahnya.
Tyson dan Mayweather dijadwalkan bertarung pada musim semi 2026. Pertarungan ini hadir kurang dari setahun setelah Tyson kembali dari masa pensiun panjangnya melawan Jake Paul di Stadion AT&T pada November lalu. Saat itu, ia tampak kesulitan menjaga performa, bahkan kalah angka dari petinju muda tersebut. Namun, Tyson tampaknya belum kehilangan minat untuk membuktikan dirinya.
Ketika diwawancara dalam program Today Show, Tyson sempat terdiam ketika ditanya alasan tetap bertarung. Ia lalu mengaku ingin menunjukkan pada dunia, termasuk anaknya yang berusia 14 tahun, bahwa dirinya masih yang terbaik. Bagi Tyson, bertinju bukan hanya olahraga, tetapi identitas yang sudah melekat sepanjang hidupnya.
Tyson kemudian memberikan penjelasan yang lebih jujur. Ia menyebut bahwa bertarung adalah satu-satunya hal yang ia tahu dan jalani sepanjang hidup. Selain itu, meski faktor finansial bukan tujuan utama, Tyson mengakui bahwa di usia 50-an ia justru menghasilkan lebih banyak uang daripada ketika masih muda. Hal itu menjadi daya tarik tambahan untuk kembali naik ring.
Dua hal utama yang mendorong Tyson tetap bertarung adalah besarnya bayaran yang ia terima serta rasa takut kehilangan hal yang mendefinisikan dirinya. Dalam pandangannya, uang mungkin bukan segalanya, tetapi kemampuan menjaga orang-orang yang ia cintai adalah alasan yang cukup kuat untuk melanjutkan perjalanan di ring tinju.
Kasus Tyson bukanlah hal baru dalam dunia tinju. Banyak petinju legendaris memilih bertahan meski melewati masa keemasan, seperti Roy Jones Jr. yang sempat menunda pensiun demi beberapa laga tambahan. Faktor mental, kebanggaan, dan dorongan untuk tetap relevan kerap menjadi alasan mereka.
Berbeda dengan Tyson, Mayweather lebih selektif dalam memilih lawan pascapensiun. Ia kerap tampil di laga ekshibisi melawan influencer, selebriti, hingga petarung dari cabang olahraga lain. Walau demikian, duel melawan Tyson jelas memberikan risiko tersendiri, mengingat perbedaan kelas dan sejarah prestasi keduanya.
Meski berlabel ekshibisi, pertarungan Tyson vs Mayweather tetap menyita perhatian besar. Banyak pihak menilai laga ini tidak akan lebih dari sekadar sparring terbuka. Namun, fakta bahwa dua nama besar dalam dunia tinju bersedia kembali naik ring membuat pertarungan ini menjadi tontonan yang penuh daya tarik.