Benarkah Khamzat Chimaev Dilarang Bertarung di AS? Ini Faktanya dan Peran Donald Trump
iNews Combat Sports – Pertanyaan mengenai apakah Khamzat Chimaev dilarang bertarung di Amerika Serikat kembali mencuat jelang UFC 319. Tidak hanya itu, isu tentang Donald Trump yang disebut membantu membuka jalan bagi petarung asal Rusia tersebut pun ikut menjadi sorotan. Menariknya, Chimaev sendiri sudah memberikan penjelasan tegas soal rumor tersebut.
Khamzat Chimaev hanya tinggal menghitung hari menuju pertarungan terbesar dalam kariernya. Ia akan menantang juara bertahan kelas menengah, Dricus Du Plessis, di laga utama UFC 319 yang digelar di Chicago pada Minggu dini hari. Pertarungan ini menjadi momen penting karena untuk pertama kalinya sejak September 2022, Chimaev kembali bertanding di tanah Amerika.
Sejak kemenangan atas Kevin Holland dua tahun lalu, Chimaev lebih sering tampil di luar Amerika, termasuk melawan Kamaru Usman dan Robert Whittaker di Abu Dhabi. Ketidakhadirannya di AS memunculkan tanda tanya besar di kalangan penggemar, hingga beredar dugaan bahwa ia sebenarnya tidak diizinkan masuk ke negara tersebut.
Jurnalis internasional Karim Zidan mengungkapkan bahwa Chimaev memang “sebagian” mengalami hambatan masuk AS. Alasannya, ia memiliki hubungan dekat dengan Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang dijatuhi sanksi oleh Departemen Luar Negeri AS sejak 2017 atas dugaan pelanggaran HAM. Chimaev bahkan diketahui pernah berlatih bersama Kadyrov dan putra-putranya dalam beberapa kesempatan.
Menanggapi isu tersebut, Chimaev membantah adanya larangan. Menurutnya, absennya ia di AS lebih disebabkan oleh faktor kesehatan. “Saya sakit dan sempat menjalani operasi, itu sebabnya saya tidak bertarung di sana,” ujarnya. Ia menegaskan masih bisa berlaga di berbagai negara, mulai dari Inggris hingga Australia.
Meski menolak isu larangan, Chimaev mengakui belum memiliki visa AS. Menariknya, ia menyebut bahwa Donald Trump mendengar situasinya. Kedekatan Trump dengan Presiden UFC, Dana White, disebut-sebut bisa membuka pintu kembalinya Chimaev ke AS. Bahkan, Trump memujinya secara terbuka sebagai “petarung hebat” di media sosial.
Walau namanya dikaitkan dengan politik, Chimaev menegaskan dirinya tidak berpihak. “Saya mendukung perdamaian. Jika ada Presiden yang menginginkan perdamaian, saya akan mendukungnya,” kata petarung berjuluk Borz itu.