Inews Combat Sports – Kemenangan Carlos Prates atas mantan juara Leon Edwards di Madison Square Garden menjadi titik balik penting dalam perjalanan kariernya. Petarung berjuluk The Nightmare itu langsung mengajukan dirinya sebagai penantang sabuk kelas welter UFC. Namun, ia sadar jalannya menuju Islam Makhachev tidak semudah satu langkah. Persaingan memperebutkan posisi penantang utama masih sangat ketat, dan UFC memiliki banyak faktor yang dipertimbangkan sebelum menentukan siapa yang berhak naik panggung perebutan gelar. Di tengah antusiasme para pendukungnya, Prates tetap menjaga ekspektasi. Ia berkisah bahwa mimpinya meraih gelar dunia bukan hanya tentang peluang, melainkan tentang kesiapan menghadapi siapa pun yang ditempatkan di depannya.
Menimbang Situasi Gelar dan Peluang Kamaru Usman
Saat menghadiri laga Corinthians pada 30 November, Prates berbicara tentang kemungkinan skenario jika Makhachev tidak langsung menerima tantangan darinya. Ia melihat peluang Kamaru Usman, salah satu legenda divisi welter, sebagai faktor penentu. Walau Usman hanya sekali menang sejak 2021, namanya tetap kuat dalam diskusi perebutan gelar. Prates tidak menutup mata bahwa dinamika manajemen dan sejarah prestasi dapat memengaruhi keputusan UFC. Baginya, peluang Usman untuk kembali menantang gelar tetap ada, meski ia meyakini bahwa jika bukan Usman yang dipilih, maka dirinya akan berada di posisi berikutnya. Dengan sikap realistis, Prates mengatakan bahwa ia siap menunggu satu pertarungan tambahan jika memang harus.
“Baca Juga : Krisis Cedera Arsenal Memuncak Jelang Hadapi Club Brugge“
Jack Della Maddalena Muncul Sebagai Target Selanjutnya
Jika skenario perebutan gelar belum berpihak padanya, Prates telah menyiapkan satu nama yang ingin ia lawan: Jack Della Maddalena. Ia melihat pertarungan tersebut sebagai batu loncatan ideal menuju sabuk juara. Maddalena baru saja kehilangan gelarnya setelah dikalahkan Makhachev, namun reputasinya sebagai petarung elite tetap membuat duel ini menarik. Menurut Prates, menang atas mantan juara otomatis menempatkannya pada daftar teratas penantang berikutnya. Ia bahkan menyebut April tahun depan sebagai waktu ideal, terutama jika UFC menempatkan laga tersebut pada kartu besar di Las Vegas. Rencananya jelas: mengalahkan Maddalena dan memastikan satu tiket menuju duel perebutan gelar pada pertengahan 2026.
Membaca Peluang Duel Makhachev vs Usman
Prates turut mengomentari kemungkinan pertemuan antara Makhachev dan Usman. Ia tidak sepenuhnya percaya Usman mampu merebut gelar, meski menghormati status sang mantan juara yang ia sebut sebagai salah satu terbaik sepanjang sejarah kelas welter. Bagi Prates, Makhachev berada pada fase dominan, dan duel apa pun yang melibatkan sang juara tidak akan berjalan mudah. Namun, bagaimana pun hasilnya, Prates yakin bahwa jalannya menuju sabuk tak akan terhalang lama. Ia merasa hanya tinggal menunggu satu momen tepat untuk membuktikan dirinya layak berada di puncak kelas welter UFC.
“Baca Juga : Krisis Liverpool dan Manchester United di Musim 2025/2026: Tekanan, Tantangan, dan Upaya Bangkit“
Perjalanan Menuju Sabuk Setelah Mengalahkan Leon Edwards
Kemenangan Prates di UFC 322 terus menjadi sorotan. Catatan enam kemenangan semuanya melalui knockout membuatnya tampil sebagai salah satu petarung paling mematikan di divisi. Ia menilai penampilannya melawan Edwards sebagai sembilan dari sepuluh, sebuah standar tinggi yang menunjukkan betapa besar ambisinya. Meski demikian, tidak semua orang menikmati pertarungan itu sepenuhnya. Ibunya, Regina, mengaku sempat cemas ketika Edwards sempat menguasai punggung Prates. Cerita sederhana itu menggambarkan sisi manusiawi yang kerap terlupakan dari kehidupan seorang petarung: bahwa di balik sorak sorai arena, ada keluarga yang selalu menahan napas, berdoa, dan berharap anak mereka pulang dengan selamat.
Keyakinan Prates Menatap Tahun 2026
Dengan jadwal dan peluang yang masih terbuka, Prates melihat tahun 2026 sebagai momentum terbesarnya. Ia percaya waktu dan performanya akan membawa ia ke jalur yang tepat. Strateginya jelas, fokusnya tajam, dan kepercayaan dirinya semakin matang. Prates memahami bahwa jalan menuju gelar dunia tidak cukup dengan kemampuan bertarung saja, tetapi juga konsistensi, kesabaran, dan kesiapan menghadapi siapa pun yang berdiri di seberangnya. Dengan dinamika divisi welter yang semakin menarik, Prates tahu bahwa setiap kemenangan berikutnya membawa ia selangkah lebih dekat pada mimpi yang telah ia bentuk sejak lama.