
Inews Combat Sport – Ajang UFC 321 di Abu Dhabi seharusnya menjadi panggung besar bagi juara kelas berat Tom Aspinall untuk mempertegas dominasinya di oktagon. Namun kenyataannya jauh dari harapan. Duel melawan Ciryl Gane justru berakhir dengan hasil no contest setelah Aspinall mengalami cedera mata akibat eye poke. Peristiwa itu terjadi di awal ronde ketika jari Gane secara tidak sengaja menusuk mata sang juara bertahan, membuatnya tidak bisa melanjutkan pertandingan. Penonton yang memadati Etihad Arena langsung melontarkan ejekan kecewa. Sementara itu, Aspinall tampak frustrasi dan terus menutupi wajahnya dengan handuk basah saat mendapat perawatan medis. Dalam hitungan menit, atmosfer yang awalnya penuh antusias berubah menjadi tegang dan sunyi simbol akhir pahit bagi pertarungan yang seharusnya menjadi penentu supremasi kelas berat UFC.
CEO UFC Dana White tidak menutupi rasa kecewanya terhadap hasil pertandingan tersebut. Dalam konferensi pers pasca-laga, White menyebut apa yang terjadi sebagai “pertunjukan hebat dengan akhir yang buruk.” Ia mengakui bahwa situasi seperti ini sulit dikendalikan karena keputusan akhir ada di tangan petarung. “Saya tidak bisa memaksa orang bertarung. Jika seseorang merasa cedera dan tidak bisa melanjutkan, itu sepenuhnya keputusannya,” ujarnya. White juga menambahkan bahwa hanya Aspinall yang benar-benar tahu kondisi matanya saat itu apakah ia masih bisa melihat atau tidak. Meski kecewa, White tetap memberikan penghargaan pada Gane yang tampil lebih baik dari ekspektasi publik. Ia mengatakan, “Banyak orang menulis Gane setelah kekalahannya dari Jon Jones, tapi malam ini dia terlihat luar biasa.”
“Baca Juga : Arne Slot Akui Kekalahan dari Brentford Jadi Hasil Terburuk Liverpool Musim Ini“
Setelah keputusan no contest diumumkan, muncul spekulasi di kalangan penggemar bahwa Tom Aspinall sengaja tidak melanjutkan pertarungan karena tekanan dari serangan Gane. Namun narasi tersebut segera dibantah oleh White. Menurutnya, tidak adil menuduh petarung takut bertarung hanya karena insiden cedera. “Kita tidak bisa menilai keputusan seseorang ketika penglihatannya terganggu,” ucap White tegas. Dalam dunia MMA, cedera mata adalah salah satu insiden paling berisiko dan berpotensi menyebabkan kerusakan permanen. Beberapa dokter bahkan menyebutkan bahwa keputusan untuk berhenti adalah langkah paling aman yang bisa diambil seorang petarung. Dari sisi kemanusiaan, pilihan Aspinall untuk tidak melanjutkan justru menunjukkan profesionalisme, bukan kelemahan. Sebab di level tertinggi olahraga ini, keselamatan tetap lebih penting daripada reputasi.
Meski kecewa, Dana White menegaskan akan menggelar rematch antara Tom Aspinall dan Ciryl Gane secepat mungkin. Dengan nada setengah kesal, ia berkata, “Total pain in the ass, but yes, we’ll book the rematch.” Kedua petarung dalam kondisi fit, kecuali masalah mata Aspinall. Karena itu, UFC berharap bisa mengatur ulang pertarungan ini tanpa menunggu terlalu lama. Pertarungan ulang ini akan menjadi kesempatan bagi kedua petarung untuk menuntaskan urusan yang belum selesai. White juga percaya bahwa rematch nanti akan jauh lebih menarik karena publik kini tahu bahwa Gane mampu menyaingi Aspinall. Bahkan, performa impresif Gane malam itu membuat peluang dalam duel berikutnya menjadi jauh lebih seimbang. “Saya pikir rematch ini akan menarik perhatian besar karena sekarang orang tahu kemampuan sebenarnya dari Ciryl,” tambah White.
“Baca Juga : Klausul Rahasia Bruno Fernandes di Manchester United“
Jika ditelaah lebih dalam, insiden ini bukan hanya soal cedera atau keputusan medis, tetapi juga ujian karakter. Tom Aspinall, yang selama ini dikenal tenang dan efisien, untuk pertama kalinya terlihat emosional di oktagon. Ia tidak hanya menghadapi Gane, tapi juga tekanan publik yang menuduhnya “menyerah.” Namun dalam sejarah UFC, banyak petarung hebat yang pernah mengalami momen serupa dari Michael Bisping hingga Stipe Miocic dan mereka kembali lebih kuat. Di sisi lain, Ciryl Gane berhasil mengembalikan kepercayaan publik setelah performanya yang buruk melawan Jon Jones pada 2023. Ia tampil agresif, tajam, dan lebih percaya diri. Dengan demikian, rematch ini bukan sekadar duel perebutan gelar, tapi juga pertarungan dua narasi: pembuktian seorang juara dan kebangkitan seorang penantang.
Hasil no contest ini membuat situasi di divisi kelas berat UFC kembali tak menentu. Gelar yang sebelumnya sempat “menganggur” lebih dari satu tahun kini harus menunggu lagi. Banyak pihak menilai UFC perlu segera memastikan jadwal rematch agar momentum kelas berat tidak hilang. Nama-nama seperti Sergei Pavlovich atau Jailton Almeida disebut-sebut siap masuk ke dalam perebutan gelar jika rematch tertunda terlalu lama. Namun dari sisi bisnis, Aspinall vs Gane II jelas menjadi pilihan paling logis. Pertarungan ini memiliki daya tarik besar secara global antara juara muda Inggris yang karismatik dan petarung Prancis yang elegan. Kombinasi gaya bertarung dan drama yang menyertainya akan memastikan tiket ludes terjual dalam hitungan jam.