Dricus du Plessis Bikin Penggemar Murka Gara-gara Sebut Israel Adesanya Lawan Terberatnya di UFC
iNews CombatSports – Juara bertahan kelas menengah UFC, Dricus du Plessis, kembali menjadi sorotan usai pernyataan mengejutkan dalam sebuah wawancara terbaru. Meski dikenal sebagai petarung yang konsisten dan memiliki rekor kemenangan impresif, komentarnya kali ini justru menuai reaksi negatif dari penggemar setianya.
Dalam wawancara dengan Betway Afrika Selatan, Dricus du Plessis menyebut Israel Adesanya sebagai lawan terbaik yang pernah ia hadapi di UFC. Pernyataan ini langsung memicu perdebatan mengingat du Plessis berhasil mengalahkan Adesanya lewat submission di ronde keempat pada UFC 305, tanpa banyak kesulitan. Walau kemenangan itu tergolong dominan, ia mengaku bahwa tekanan mental dan reputasi Adesanya membuatnya sangat gugup sebelum duel berlangsung.
Du Plessis menjelaskan bahwa alasan utama di balik rasa gugupnya adalah kemampuan striking luar biasa dari Adesanya. Menurutnya, Adesanya mampu menyerang dari berbagai arah dengan presisi yang menakutkan. Ia bahkan menyebut mantan juara tersebut sebagai sosok yang menjadi bahan pembelajaran teknik bertarung selama ini. “Dia adalah patokan. Saya banyak belajar darinya,” ucap du Plessis dalam wawancara itu.
Tak butuh waktu lama, komentar du Plessis itu langsung dibanjiri kritik dari komunitas penggemar UFC. Banyak yang merasa heran, mengingat pertarungan melawan Adesanya justru lebih ringan dibanding duel lain seperti melawan Sean Strickland. “Kalau dia gugup lawan Adesanya, gimana nanti lawan Chimaev?” tulis seorang pengguna media sosial. Ada juga yang menyindir du Plessis karena tidak menyebut Strickland, padahal itu satu-satunya pertarungan UFC-nya yang berakhir dengan keputusan split.
Kini, Dricus du Plessis tengah bersiap menghadapi Khamzat Chimaev di UFC 319. Chimaev dikenal sebagai petarung tak terkalahkan yang agresif dan brutal dalam setiap pertarungannya. Banyak pihak menilai bahwa inilah ujian sejati bagi du Plessis. Dengan komentar kontroversialnya tentang Adesanya, tensi menjelang laga ini pun semakin meningkat. Du Plessis tentu dituntut membuktikan bahwa penilaiannya terhadap lawan bukan sekadar permainan psikologis belaka.
Pernyataan du Plessis bukan hanya menimbulkan kontroversi, tapi juga menambah bumbu dalam narasi pertarungan yang sudah ditunggu-tunggu. Dengan reputasi Chimaev yang mengerikan dan tekanan untuk mempertahankan gelar, duel ini diprediksi akan menjadi salah satu pertarungan paling panas tahun ini. Para penggemar pun menantikan apakah du Plessis mampu menepis keraguan dan membuktikan kualitas sejatinya di atas oktagon.