Gennady Golovkin Pertimbangkan Comeback Usai Kejuaraan Tinju Dunia
iNews Combat Sports – Kejuaraan Tinju Dunia perdana yang digelar di M&S Bank Arena, Liverpool, menjadi momentum penting bagi dunia tinju. Ajang ini merupakan debut bagi World Boxing setelah mengambil alih kendali dari AIBA, organisasi yang sebelumnya dinilai gagal hingga membuat Komite Olimpiade Internasional (IOC) mencabut tinju dari Olimpiade Los Angeles 2026. Dengan kepemimpinan baru, World Boxing berhasil mengembalikan kepercayaan dunia olahraga internasional.
Sejak tahun 2023, World Boxing menunjuk Gennady Golovkin sebagai Ketua Komisi Olimpiade. Tugas utamanya adalah mengembalikan tinju ke ajang Olimpiade dan memastikan keberlanjutannya. Upaya tersebut membuahkan hasil ketika pada Maret 2025, tinju gaya Olimpiade kembali dipastikan masuk dalam Olimpiade 2028 di Los Angeles. Peran Golovkin dianggap sangat krusial dalam menghidupkan kembali citra olahraga ini di mata dunia.
Golovkin menghadiri langsung turnamen pertama World Boxing. Ia terlihat bangga menyaksikan keberhasilan tim Kazakhstan dan kesuksesan penyelenggaraan. Dalam wawancaranya, ia mengaku merasakan kembali atmosfer luar biasa dari dunia tinju. Menurutnya, setiap pertarungan berlangsung ketat dan penuh emosi, sehingga membuat penggemar tinju kembali bersemangat.
Sebagai mantan juara kelas menengah yang mendominasi selama bertahun-tahun, Golovkin menjadi ikon bagi banyak petinju muda. Namun, sejak kekalahannya dari Saul ‘Canelo’ Alvarez pada September 2022, ia belum lagi turun ke ring. Usia 43 tahun membuat banyak orang beranggapan kariernya sudah berakhir. Meski begitu, pengaruh dan reputasinya tetap besar dalam dunia tinju internasional.
Di sela turnamen, Golovkin memberi sinyal mengejutkan tentang kemungkinan kembali bertarung. Ketika ditanya mengenai peluang comeback, ia menjawab dengan tegas, “Ya, kenapa tidak? Saya merasakan emosi lama saya di sini.” Ucapan itu sontak menimbulkan spekulasi di kalangan penggemar maupun analis tinju, apakah Golovkin benar-benar akan kembali naik ring setelah tiga tahun absen.
Meski memberikan isyarat untuk comeback, Golovkin masih enggan membeberkan siapa lawan yang mungkin akan dihadapinya. Saat ditanya lebih lanjut, ia hanya menjawab singkat, “Itu rahasia saya.” Jawaban ini membuat rumor semakin berkembang, terutama di kalangan promotor dan penggemar yang berharap melihatnya menghadapi petinju top dunia sekali lagi.
Jika benar kembali, Golovkin harus menghadapi tantangan besar, baik dari sisi fisik maupun mental. Usia yang tidak muda lagi menjadi salah satu faktor utama. Di sisi lain, kehadirannya bisa menjadi magnet besar bagi dunia tinju, menarik perhatian media dan penonton global. Hal ini juga dapat memberi inspirasi bagi petinju muda tentang semangat juang tanpa batas.