iNews Combat Sports – Mantan juara dunia UFC Germaine de Randamie resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia Mixed Martial Arts. Keputusan ini mengejutkan banyak penggemar karena ia masih dianggap kompetitif. Lewat unggahan di media sosial, Germaine menyampaikan rasa syukur dan alasan pribadinya untuk pensiun. Ia menegaskan bahwa keputusan ini sudah dipertimbangkan matang-matang sejak beberapa waktu lalu.
Sebelum terjun ke dunia MMA, Germaine adalah atlet kickboxing profesional yang sangat disegani. Ia memiliki rekor fantastis dengan lebih dari 40 kemenangan dan hanya satu kekalahan. Kariernya di MMA dimulai pada tahun 2008 dan berkembang pesat setelah masuk UFC. Di bawah bendera Ultimate Fighting Championship, ia berhasil menjadi juara kelas bulu wanita.
“Baca Juga : Patrice Evra Siap Bertarung Lawan Luis Suarez di MMA”
Germaine de Randamie mencetak sejarah sebagai juara pertama di divisi featherweight wanita UFC. Gelar tersebut diraih pada tahun 2017 setelah mengalahkan Holly Holm. Namun, ia kemudian melepaskan sabuk tersebut karena enggan melawan Cris Cyborg. Keputusan itu sempat menuai kontroversi, tetapi Germaine berdiri teguh pada pilihannya.
Salah satu alasan utama pensiun Germaine adalah keinginan untuk lebih dekat dengan keluarga. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa waktu bersama orang terkasih terlalu banyak dikorbankan selama bertahun-tahun. Selain itu, faktor kesehatan juga menjadi pertimbangan penting. Cedera yang diderita selama bertanding membuatnya harus lebih berhati-hati.
“Simak juga: Luka Jovic Buktikan Diri Usai Sempat Dicoret”
Tak banyak yang tahu bahwa Germaine de Randamie juga merupakan petugas polisi aktif di Belanda. Ia membagi waktu antara latihan, bertanding, dan menjalankan tugas sebagai penegak hukum. Kini, ia ingin fokus sepenuhnya pada karier kepolisian dan membantu masyarakat secara langsung. Keputusan ini mendapat banyak pujian dari penggemar dan rekan sesama atlet.
Sepanjang kariernya di MMA, Germaine mengumpulkan rekor 10 kemenangan dan 4 kekalahan. Ia dikenal sebagai striker yang tajam dan sulit dijatuhkan. Kemenangan atas nama-nama besar seperti Aspen Ladd dan Julianna Peña memperkuat reputasinya. Gaya bertarungnya yang agresif dan teknik tinggi menjadikannya petarung yang ditakuti.
Germaine de Randamie bukan hanya petarung hebat, tapi juga pionir bagi atlet wanita di MMA. Ia membuka jalan bagi banyak perempuan Eropa untuk mengejar karier di olahraga ini. Sikapnya yang tegas, sportif, dan profesional menjadikannya panutan bagi generasi baru. Banyak petarung muda mengaku terinspirasi oleh perjalanan karier Germaine.
Setelah pengumuman pensiun, berbagai tokoh MMA memberi ucapan selamat dan dukungan. Dari Dana White hingga Amanda Nunes, semuanya menghormati keputusan Germaine. Mereka memuji dedikasi dan kontribusinya terhadap pertumbuhan divisi wanita UFC. Banyak yang menyebut bahwa warisan Germaine akan terus dikenang.
Meski pensiun dari kompetisi, Germaine tidak menutup kemungkinan untuk tetap terlibat di dunia MMA. Ia ingin berbagi ilmu sebagai pelatih atau mentor bagi atlet muda. Ia juga terbuka untuk menjadi komentator atau analis dalam acara-acara UFC di masa depan. Semangatnya terhadap seni bela diri tetap menyala, meski tak lagi berlaga di oktagon.