Hindari Mandatory, Dmitry Bivol Dipaksa WBO Serahkan Bukti Cedera
iNews Combat Sports – Dmitry Bivol, juara kelas berat ringan versi WBA, IBF, dan WBO, menghadapi tekanan baru dari World Boxing Organization (WBO). Badan tinju tersebut memerintahkan Bivol untuk memberikan laporan medis resmi terkait cedera punggung yang baru saja dioperasi. Permintaan ini datang setelah Bivol berusaha menghindari pertahanan gelar wajib yang sudah dijadwalkan.
Ketua Komite Kejuaraan WBO, Luis Batista, menegaskan dalam surat resminya bahwa Bivol wajib menyerahkan dokumen medis dalam waktu 10 hari. Dokumen tersebut harus berisi penjelasan cedera, hasil pemeriksaan, proses pemulihan, hingga pendapat dokter mengenai kapan Bivol bisa kembali bertanding. Apabila ia gagal mematuhi perintah ini, maka status dan haknya sebagai juara WBO bisa dicabut.
Baca Juga : IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways pada Perdagangan Hari Ini
Bivol mengumumkan lewat media sosial bahwa dirinya sedang dalam masa pemulihan pascaoperasi cedera punggung. Cedera ini disebut telah ia rasakan sepanjang kariernya. Pengakuan tersebut menimbulkan pertanyaan serius dari badan sanksi tinju dunia, yang ingin memastikan keabsahan alasan absennya Bivol dalam pertarungan mandatory.
Bivol terakhir kali mempertahankan gelarnya pada Februari 2025 di Riyadh, Arab Saudi, saat menghadapi Artur Beterbiev. Dalam laga ulang itu, ia berhasil menang melalui keputusan mayoritas. Kemenangan ini menjadi penebus kekalahan yang dialaminya empat bulan sebelumnya, ketika sabuk WBA sempat lepas dari genggamannya setelah tujuh tahun bertahan.
Salah satu masalah utama adalah keterlambatan pertarungan mandatory melawan Michael Eifert, penantang wajib IBF. Bivol seharusnya menjadwalkan laga tersebut, namun operasi punggung membuatnya mundur. Kini, baik IBF maupun WBO sama-sama menunggu kejelasan mengenai kondisi kesehatan sang juara dunia.
Apabila Bivol gagal memberikan bukti medis, WBO dapat mengambil langkah tegas dengan mencabut sabuknya. Situasi ini membuka peluang bagi Callum Smith, pemegang sabuk interim WBO kelas 175 lbs, untuk naik status menjadi juara penuh. Langkah tersebut jarang dilakukan WBO, tetapi dianggap penting untuk menjaga keberlangsungan kompetisi di divisi tersebut.
Dalam pernyataannya, Luis Batista menegaskan bahwa langkah ini bukan untuk menjatuhkan Bivol secara pribadi. WBO justru menghargai dedikasi dan sportivitas Bivol sebagai salah satu petinju terbaik dunia. Namun, aturan harus ditegakkan demi menjaga transparansi, konsistensi, dan integritas kejuaraan dunia tinju.
Tekanan dari berbagai badan tinju jelas berpengaruh pada kondisi mental Bivol. Setelah lama menjadi juara, kini ia berada dalam posisi sulit antara memulihkan kesehatan dan mempertahankan statusnya. Keputusan medis yang ia serahkan akan sangat menentukan apakah masa kejayaannya masih bisa berlanjut atau justru terhenti di tengah jalan.
Kondisi Bivol membuat peta persaingan kelas berat ringan menjadi tidak pasti. Callum Smith, David Benavidez, hingga Anthony Yarde berpotensi mendapat sorotan lebih besar apabila Bivol harus absen panjang. Pertarungan-pertarungan besar yang seharusnya melibatkan Bivol kini bisa bergeser ke nama-nama lain.
Sebelumnya, Bivol sempat direncanakan bertarung kembali melawan Beterbiev di Rusia. Namun, negosiasi gagal dilanjutkan. Diduga, salah satu alasannya adalah Bivol tidak ingin kondisi cederanya diketahui publik terlalu cepat. Kini, dengan Beterbiev pensiun, situasi semakin rumit bagi sang juara bertahan.