Junto Nakatani Jadi Penantang Utama WBO Super Bantam, Dekatkan Jalan ke Naoya Inoue
iNews Combat Sports – Junto Nakatani kini resmi ditetapkan sebagai penantang nomor satu kelas bantam super 55,3 kilogram versi WBO. Status tersebut otomatis mendekatkan dirinya pada duel besar melawan sang juara bertahan, Naoya Inoue. Penunjukan ini membuat nama Nakatani semakin kuat di jajaran petinju elite dunia.
Bukan hanya WBO, badan sanksi lain juga menaruh perhatian pada Nakatani. WBA lebih dulu menempatkannya sebagai penantang nomor satu awal bulan ini. Sementara itu, IBF dan WBC yang juga memiliki sabuk kelas bantam memberikan peringkat baru setelah Nakatani resmi mengosongkan sabuk miliknya. Fakta ini memperlihatkan betapa konsistennya performa sang petinju.
Baca Juga : Mengupas Fakta di Balik Mitos Transfer Uang Tengah Malam dan Angka Sial
Dalam pembaruan peringkat WBO terbaru yang dirilis 25 September, Nakatani menggantikan Carl Jammes Martin yang kini turun ke posisi dua. Petinju lain yang masuk daftar adalah Marlon Tapales, Toshiki Shimomachi, hingga Jerwin Ancajas. Pencapaian ini menegaskan dominasi Nakatani di level global sekaligus menjadi batu loncatan menuju duel akbar di masa depan.
Nakatani dijadwalkan melakoni debutnya di kelas bulu junior pada 27 Desember mendatang. Laga akan digelar di Riyadh, Arab Saudi, menghadapi Sebastian Hernandez Reyes yang berada di peringkat ke-10. Pertarungan ini bukan hanya ujian debut, melainkan juga pembuka jalan menuju kemungkinan besar duel melawan Naoya Inoue.
Jika Nakatani berhasil menang dan Inoue mempertahankan gelarnya, keduanya berpotensi bertemu pada 2026 di Jepang. Laga tersebut akan menjadi salah satu pertarungan paling ditunggu di dunia tinju. Pertemuan dua petinju asal negeri sakura ini diprediksi menghadirkan tontonan spektakuler, baik dari segi teknik maupun gengsi nasional.
Di usia 27 tahun, Nakatani sudah menorehkan prestasi luar biasa. Ia pernah memegang gelar juara dunia di kelas terbang, terbang super, hingga bantam. Pada 2020, ia merebut gelar kelas terbang dari Giemel Magramo dan mempertahankannya dua kali. Perjalanan kariernya menunjukkan ambisi besar untuk selalu naik kelas dan meraih sabuk baru.
Perjalanan Nakatani berlanjut ke kelas bantam pada 2024. Di sana, ia merebut gelar WBC dari Alexandro Santiago lewat TKO ronde keenam. Ia mempertahankan gelar empat kali, termasuk kemenangan atas Vincent Astrolabio dan David Cuellar. Pertarungan unifikasi melawan Ryosuke Nishida juga membuktikan dominasinya setelah menang di ronde keenam.
Sebagai petinju kidal dengan tinggi badan di atas rata-rata kelasnya, Nakatani memiliki keunggulan jangkauan. Kombinasi teknik, kecepatan, serta kekuatan pukulan menjadikannya lawan yang sulit ditaklukkan. Catatan 31 kemenangan dengan 24 KO adalah bukti nyata bahwa ia memiliki daya ledak mematikan di atas ring.
Publik tinju, khususnya di Jepang, sangat menantikan duel Nakatani melawan Inoue. Keduanya sama-sama menjadi ikon olahraga yang membawa kebanggaan bagi negaranya. Jika pertarungan ini benar-benar terwujud, bukan hanya akan mengguncang Asia, tetapi juga akan menarik perhatian penggemar tinju dunia.
Junto Nakatani saat ini berada di persimpangan sejarah kariernya. Dengan status penantang nomor satu WBO, ia hanya selangkah lagi menuju pertarungan besar melawan Naoya Inoue. Apabila berhasil, Nakatani berpotensi mencetak sejarah baru sebagai salah satu petinju paling berpengaruh dari Jepang.