iNews Football – Dalam dunia MMA, perdebatan soal siapa petarung terbaik terus bergulir. Nama Khabib Nurmagomedov selalu muncul dalam setiap diskusi. Rekornya 29-0, tanpa cacat, membuatnya dipuja dan disegani. Bahkan nama-nama besar seperti Justin Gaethje dan Joe Rogan pun ikut disebut. Baru-baru ini, sebuah video analisis viral membahas kemungkinan Gaethje dan Rogan mengalahkan Khabib. Hasilnya mengejutkan banyak penggemar. Video itu menyimpulkan satu hal: mengalahkan Khabib nyaris mustahil. Terutama jika mengacu pada gaya bertarung dan kemampuan grappling sang legenda.
Justin Gaethje dikenal sebagai petarung dengan gaya brutal dan agresif. Ia memiliki pukulan keras dan tendangan yang mematikan. Namun, gaya bertarungnya cenderung frontal dan minim pertahanan grappling. Dalam duel melawan Khabib pada tahun 2020, semua keunggulan itu tak berarti. Gaethje kesulitan menghindari takedown dan tekanan di ground. Khabib mengontrol penuh jalannya laga, hingga akhirnya menang lewat submission. Video analisis menyebut Gaethje kurang disiplin dalam menjaga jarak dan footwork. Ia mudah terpancing emosi, sesuatu yang jadi keuntungan bagi Khabib.
“Baca Juga : Petualangan Baru Milier di Dunia Pertarungan MMA”
Nama Joe Rogan memang sering dikaitkan dengan dunia MMA. Ia merupakan komentator ternama sekaligus praktisi seni bela diri. Rogan punya sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu dan Taekwondo. Namun, ia bukanlah petarung profesional di ajang UFC. Video analisis yang viral itu menyebut skenario Gaethje dan Rogan bersama melawan Khabib hanyalah spekulasi. Bahkan jika Joe Rogan ikut turun ke oktagon, peluang menang tetap minim. Khabib dinilai unggul dalam semua aspek, termasuk kekuatan fisik, strategi, dan ketahanan mental.
Kunci utama dari dominasi Khabib adalah kemampuan wrestling yang luar biasa. Ia mampu menjatuhkan lawan dan menguncinya tanpa celah. Dalam video tersebut, diperlihatkan momen-momen Khabib “mengunci” kaki lawan seperti menjebak dalam jaring laba-laba. Teknik ini membuat lawan tidak bisa berdiri atau melawan balik. Selain itu, ground and pound miliknya sangat efektif. Ketika lawan sudah di bawah, pukulan-pukulan keras mengalir tanpa henti. Bahkan petarung tangguh seperti Dustin Poirier dan Conor McGregor pun tak berkutik.
“Simak juga: Joe Gomez Alami Cedera yang Memprihatinkan, Berpotensi Lama Absen”
Dalam bagian paling menarik dari video tersebut, pembuatnya menggunakan simulasi dua lawan satu. Skemanya: Gaethje dan Rogan melawan Khabib di dalam oktagon. Walau dua lawan satu terdengar tak adil, video menunjukkan betapa dominannya Khabib. Bahkan dengan beban lawan ganda, ia masih bisa menjatuhkan satu dan mengendalikan situasi. Beberapa teknik yang ditampilkan termasuk kombinasi clinch, single-leg takedown, dan choke. Simulasi itu memang dibuat dalam konteks hiburan, namun berdasarkan analisis teknis yang valid. Penonton pun dibuat tercengang dengan hasil akhirnya.
Setelah video itu beredar, kolom komentar penuh pujian untuk Khabib. Banyak yang menyebut Khabib sebagai “monster tak tersentuh”. Bahkan penggemar Gaethje dan Rogan mengakui superioritas Khabib dalam bertarung. Ada pula yang meminta Khabib kembali ke UFC agar bisa membuktikan lagi dominasinya. Namun, mayoritas setuju bahwa Khabib pensiun di puncak adalah keputusan bijak. Reputasinya tetap utuh dan tak pernah ternoda kekalahan. Beberapa komentar bahkan menyebut video itu sebagai “pengingat mengapa Khabib tidak ada duanya.”
Selain teknik, video itu menekankan pada aspek mental Khabib. Ia adalah petarung yang tidak gentar menghadapi siapa pun. Fokus dan ketenangannya di dalam oktagon jadi senjata tersendiri. Lawan sering kali kalah sebelum bertarung karena tekanan psikologis. Khabib juga tidak pernah terlibat dalam drama atau provokasi. Ia dikenal sebagai pribadi yang tenang, religius, dan rendah hati. Mentalitas inilah yang sering luput dari perhatian tapi sangat menentukan hasil pertarungan. Bahkan Joe Rogan sendiri mengakui bahwa kekuatan batin Khabib sulit ditandingi.
Dalam bagian teknis, video menganalisis frame-by-frame teknik Khabib Nurmagomedov. Mulai dari kontrol bahu, transisi half guard, hingga penggunaan dagu untuk tekanan. Semua teknik dilakukan dengan efisien dan tanpa membuang tenaga. Hal ini menunjukkan bahwa Khabib tidak hanya kuat, tapi juga cerdas dalam bertarung. Dia tahu kapan harus menyerang dan kapan harus menunggu celah. Banyak petarung yang memukul membabi buta, sedangkan Khabib menunggu momen tepat. Ini membedakannya dari petarung lain yang hanya mengandalkan kekuatan. Strategi seperti inilah yang membuat Khabib sangat sulit dikalahkan.