iNews Football – Di balik jas putih dan stetoskop yang selalu tergantung di leher, siapa sangka ada kekuatan tersembunyi milik Ming Shi. Ia bukan hanya dokter yang berjasa menyelamatkan nyawa di ruang gawat darurat. Tapi juga petarung yang mencatatkan namanya dengan tinta tebal dalam sejarah pertarungan bebas Asia. Dalam satu malam, Ming Shi menggebrak dunia MMA lewat KO brutal yang mengguncang arena. Nama dan wajahnya kini tersebar di berbagai media. Dari rumah sakit ke ring, ia buktikan bahwa dedikasi bisa berjalan di dua dunia sekaligus.
Menjadi dokter penuh waktu adalah pekerjaan yang menuntut konsentrasi tinggi dan fisik yang kuat. Tapi bagi Ming Shi, itu tidak cukup. Ia merasa perlu menyalurkan sisi lainnya—jiwa bertarung yang sejak muda telah tertanam. Di sela jadwal jaga malam dan operasi darurat, ia tetap menyempatkan latihan bela diri. Disiplin waktu menjadi kunci keberhasilannya. Ia membagi hari menjadi dua dunia: pagi sebagai petarung, malam sebagai dokter. Meski awalnya dianggap gila, kini semua mata tertuju padanya. Ia bukan hanya inspirasi, tapi fenomena baru.
“Baca Juga : Hamzah Sheeraz Siap Guncang Dunia Tinju Kelas Menengah”
Dalam ajang pertarungan profesional Asia Fighting League, Ming Shi turun ke ring menghadapi lawan yang lebih muda dan lebih berpengalaman. Banyak yang memprediksi ia akan tumbang cepat. Tapi yang terjadi sebaliknya. Pada ronde kedua, pukulan kanan lurus dari Ming Shi menghantam rahang lawannya dengan presisi luar biasa. Dalam hitungan detik, KO terjadi. Penonton berdiri, para jurnalis berebut mengabadikan momen. Komentator menyebutnya sebagai salah satu KO paling bersih dan teknis sepanjang sejarah AFL. Dalam satu pukulan, dunia berubah baginya.
Kemenangan Ming Shi bukan hanya dirayakan di dunia bela diri, tapi juga di rumah sakit tempat ia bekerja. Rekan sejawat, perawat, bahkan pasien ikut merasa bangga. Mereka menyebutnya “dokter berotot” yang tak kenal takut. Meski begitu, ada juga suara sumbang dari kalangan konservatif dunia medis. Mereka menganggap pertarungan fisik sebagai hal yang berisiko bagi profesi dokter. Namun Ming Shi menanggapi dengan tenang. Ia menekankan bahwa segala hal dilakukan dengan perhitungan, latihan, dan menjaga etika profesional.
“Simak juga: Debut Memukau Ole Romeny di Oxford United: 11 Menit yang Hampir Berbuah Gol”
Rahasia di balik sukses ganda Ming Shi terletak pada disiplin yang ketat. Ia bangun pukul lima pagi untuk sesi lari dan angkat beban. Dilanjutkan latihan teknik hingga pukul delapan. Setelah itu, ia mengenakan jas dokter dan bertugas hingga malam. Waktu tidur yang minim tak pernah menjadi alasan untuk absen berlatih. Pola makan pun dijaga ketat, dengan fokus pada protein dan sayuran segar. Ia juga rutin melakukan pemeriksaan medis pada dirinya sendiri untuk memastikan tidak ada cedera tersembunyi. Semua dijalani tanpa mengeluh.
Kisah Ming Shi menyebar luas dan menginspirasi banyak orang. Terutama generasi muda yang sering merasa harus memilih antara mimpi dan tanggung jawab. Ia membuktikan bahwa keduanya bisa dijalani bersamaan. Kuncinya adalah ketekunan, konsistensi, dan manajemen waktu. Kini ia rutin diundang menjadi pembicara di berbagai seminar. Tak hanya soal olahraga atau kedokteran, tapi juga motivasi hidup. Ia menjadi simbol bahwa batas hanya ada di pikiran. Dan bahwa siapa pun bisa menjadi apa pun selama bersungguh-sungguh menjalaninya.