Inews Combat Sports – Arena UFC 323 mendadak hening ketika Alexandre Pantoja terjatuh sambil memegang lengannya. Hanya 26 detik setelah ronde pertama dimulai, upaya Pantoja menahan tubuh saat Joshua Van menangkap tendangan kepalanya berujung tragedi. Begitu lengannya menyentuh matras, terdengar suara yang membuat banyak penonton menutup mulut ngeri sebuah pop tajam dari arah siku. Pantoja langsung meringis, memberi tanda bahwa ia tak bisa melanjutkan. Dalam hitungan detik, wasit mengakhiri laga dan menyatakan Joshua Van sebagai juara baru kelas terbang. Pertarungan yang seharusnya menjadi pembuktian kembali kemampuan Pantoja justru berhenti sebelum benar-benar dimulai.
Reaksi Pantoja yang Menyentuh Setelah Kehilangan Gelar
Usai pertandingan, Pantoja kembali muncul lewat Instagram dengan pesan singkat namun penuh keteguhan. Ia menulis bahwa dirinya pernah menghadapi situasi yang lebih buruk dan berjanji akan kembali lebih kuat. Kalimat itu terasa seperti gambaran watak seorang petarung sejati yang tak gentar menghadapi musibah. Meskipun kekecewaan jelas terpancar dari situasi ini, ia tetap memilih merespons dengan syukur. Banyak fans pun langsung membanjiri kolom komentarnya, mengirim doa serta pesan semangat. Bagi pendukungnya, Pantoja bukan hanya soal kemenangan di oktagon, tetapi juga ketangguhan mental yang selalu ia tampilkan.
“Baca Juga : Ketangguhan Kevin Diks Mengawal Kemenangan Monchengladbach di Markas Mainz“
“Baca Juga: Warzone World Championship Day 2, Indonesia Samakan Skor 8-8 di Duel Panas Lawan Malaysia“
Kebingungan Diagnosis di Balik Layar UFC
Setelah acara berakhir, laporan medis awal justru menimbulkan kebingungan. Megan Olivi menyampaikan bahwa dokter kepala UFC, Jeff Davidson, awalnya mendiagnosis cedera sebagai dislokasi bahu yang sempat kembali ke posisi normal. Pernyataan itu menimbulkan tanda tanya besar karena rekaman jelas memperlihatkan siku Pantoja keluar dari sendi. Komentator Joe Rogan bahkan langsung mempertanyakan diagnosis tersebut di siaran, menegaskan apa yang dilihat jutaan penonton: cedera itu terjadi di siku, bukan bahu. Perbedaan laporan ini membuat publik menanti hasil pemeriksaan lanjutan yang dijadwalkan di Florida untuk memastikan kerusakan sebenarnya.
Potensi Cedera Jangka Panjang dan Masa Pemulihan
Apa pun diagnosis finalnya, cedera yang dialami Pantoja dipastikan akan membuatnya absen dalam waktu yang tidak singkat. Cedera sendi, khususnya di bagian siku atau bahu, sering memerlukan pemulihan fisik yang panjang dan rehabilitasi berbulan-bulan. Selain itu, proses pemulihan mental juga tak kalah penting, mengingat cedera ini terjadi di panggung terbesar dan berakibat pada hilangnya gelar juara dunia. Meski begitu, tim medis UFC memastikan ia segera menjalani pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui tingkat kerusakan ligament atau tulang. Para penggemarnya berharap cedera ini tidak berdampak permanen pada karier sang mantan juara.
“Baca Juga : Pelatih Irlandia Soroti Kejanggalan Undian Piala Dunia 2026: Sepak Bola Seakan Nomor Dua“
Joshua Van dan Gelar yang Datang Tanpa Pertarungan Penuh
Sementara itu, kemenangan Joshua Van terasa pahit manis. Ia resmi menjadi juara baru kelas terbang, namun gelar itu datang tanpa pertarungan yang sesungguhnya. Banyak fans merasa momentumnya kurang terasa karena tidak ada adu strategi atau balas serangan yang biasanya menjadi daya tarik duel kelas terbang. Meski begitu, Van tetap menunjukkan rasa hormat kepada Pantoja dan berharap lawannya segera pulih. Dalam wawancaranya, ia menyebut siap menghadapi Pantoja kembali jika kesempatan itu datang. Dengan demikian, UFC kini memiliki babak baru dalam divisi flyweight yang mungkin akan semakin menarik.
Harapan untuk Kembalinya Sang Mantan Juara
Bila proses pemulihan berjalan lancar, Pantoja memiliki peluang besar untuk langsung mendapatkan pertandingan perebutan gelar begitu ia pulih. UFC dikenal memberikan jalan cepat bagi juara yang kehilangan sabuk karena cedera, bukan kekalahan teknis. Banyak pendukung, analis, dan pelatih percaya Pantoja masih menjadi salah satu petarung paling berbahaya dalam divisi flyweight. Kisah comeback-nya kini menunggu untuk ditulis. Dalam dunia MMA, cerita tentang bangkit kembali sering menjadi bagian paling heroik. Jika Pantoja berhasil pulih dan merebut gelarnya kembali, itu akan menjadi salah satu kisah terbesar dalam sejarah UFC kelas terbang.
Semangat Pantoja yang Menginspirasi Dunia MMA
Di balik rasa sakit yang menahannya malam itu, Pantoja menunjukkan sikap yang membuat para penggemar hormat. Ia tak menyalahkan siapa pun, tak menuntut apa pun, dan tak meratapi nasib. Ia hanya mengingatkan semua orang bahwa seorang petarung sejati tidak diukur dari jumlah kemenangan, melainkan dari caranya berdiri kembali setelah jatuh. Sikapnya ini menyentuh banyak hati, terutama para atlet muda yang menonton UFC 323. Cedera itu memang menghentikan langkahnya sementara, tetapi motivasinya untuk kembali justru semakin membara. Dunia MMA kini menanti saat ia pulih dan kembali memasuki oktagon dengan semangat baru.