iNews Combat Sports – Daftar terbaru petinju elit pound-for-pound (P4P) resmi dirilis oleh beberapa organisasi tinju dunia pada awal Mei 2025. Sejumlah perubahan signifikan terjadi. Bahkan, satu nama baru yang sebelumnya kurang diperhitungkan berhasil menembus posisi lima besar. Daftar ini kerap menjadi sorotan karena dianggap mencerminkan dominasi petinju di berbagai kelas. Tidak hanya dari sisi kemenangan. Tapi juga dari teknik, kekuatan lawan, dan konsistensi di atas ring.
Beberapa nama lama masih bertahan di posisi atas. Terence Crawford dan Naoya Inoue masih menduduki dua posisi teratas. Keduanya tampil konsisten dan dominan dalam laga terakhir mereka. Crawford menang telak atas rival lamanya, sementara Inoue mempertahankan gelar tanpa cela. Usia mereka memang tidak lagi muda. Namun, strategi dan teknik bertarung membuat mereka sulit tergeser. Keduanya juga memiliki rekor kemenangan yang nyaris sempurna selama lima tahun terakhir.
“Baca Juga : Verdonk Bongkar Kelemahan Bola Mati, Timnas Indonesia Harus Waspada”
Satu nama yang mengejutkan banyak pengamat adalah petinju kelas ringan asal Kuba, Elian Rojas. Rojas baru mencetak kemenangan impresif atas mantan juara dunia asal Ukraina. Dalam pertandingan yang berlangsung di Las Vegas, Rojas mendominasi sejak ronde pertama. Teknik kombinasi cepat dan refleksnya membuat lawan kesulitan membalas serangan. Kemenangan itu memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 21-0. Banyak analis kini mulai menyebutnya sebagai penerus gaya bertarung ala Lomachenko.
Selain Inoue, ada beberapa nama baru dari Asia yang mulai mencuat. Petinju Filipina, Arvin Dela Cruz, naik dua peringkat ke posisi sembilan. Dela Cruz mencetak TKO spektakuler bulan lalu di Tokyo. Gaya agresif dan stamina luar biasa membuatnya menarik perhatian promotor besar. Di kelas welter, petinju Thailand bernama Suriya Kongsak mulai masuk radar setelah enam kemenangan beruntun. Keberhasilan petinju Asia ini menunjukkan pergeseran peta kekuatan tinju dunia. Tidak lagi terpusat di Amerika dan Eropa.
“Simak juga: Pacquiao vs Barrios, Pertarungan Sarat Emosi”
Sejumlah nama senior harus menerima kenyataan turun peringkat. Canelo Alvarez, yang sebelumnya langganan lima besar, kini tergeser ke posisi tujuh. Kekalahannya dari petinju Inggris tahun lalu menjadi faktor utama. Selain itu, usia dan jadwal pertandingan yang semakin jarang mempengaruhi peringkat. Gennady Golovkin bahkan terlempar dari daftar setelah pengumuman pensiun awal tahun ini. Perubahan ini menjadi bukti bahwa regenerasi petinju sedang berjalan cepat di level dunia.
Perubahan daftar ini tentu memicu perdebatan. Beberapa pengamat menilai penilaian terlalu fokus pada kemenangan terakhir. Sementara faktor konsistensi dan kualitas lawan sering diabaikan. Mereka mencontohkan petinju seperti Vasyl Lomachenko yang masih aktif dan tampil bagus. Namun justru tidak masuk daftar sepuluh besar. Di sisi lain, ada juga yang mendukung masuknya petinju muda sebagai bentuk penyegaran. Mereka menganggap sudah waktunya daftar P4P mencerminkan realitas baru.
Daftar terbaru P4P ini diperkirakan memengaruhi jadwal pertarungan besar mendatang. Petinju yang masuk lima besar cenderung menarik lebih banyak sponsor dan promotor. Hal ini tentu akan membuka peluang duel besar antar peringkat atas. Beberapa laga unifikasi gelar tengah dibicarakan oleh berbagai pihak. Bahkan, beberapa petinju disebut siap naik kelas demi tantangan baru. Promotor di Amerika dan Jepang dikabarkan sudah mulai menyiapkan kontrak pertarungan untuk akhir tahun. Ini tentu kabar baik bagi penggemar tinju di seluruh dunia.