iNews Combat Sports – Zhan Yilian adalah petinju amatir asal Tiongkok yang mulai menarik perhatian dunia. Ia berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Dunia IBA 2025. Pertandingan kelas berat wanita tersebut menjadi sorotan. Zhan tampil dominan di setiap ronde. Prestasinya dianggap sebagai tonggak baru untuk tinju Tiongkok. Ia berlatih keras selama bertahun-tahun untuk mencapai titik ini. Banyak pihak mengagumi kekuatan dan strategi bertinjunya. Karier Zhan tampaknya akan terus menanjak. Lawan-lawannya pun semakin mewaspadai kehadirannya. Dengan usianya yang masih muda, peluang masih terbuka lebar.
Zhan Yilian mulai menekuni olahraga sejak usia remaja. Ia memilih tinju karena terinspirasi oleh petinju legendaris wanita. Pelatihan pertamanya berlangsung di klub kecil di wilayah Tiongkok bagian tengah. Meskipun fasilitas terbatas, semangatnya luar biasa. Ia mengikuti berbagai kejuaraan lokal untuk mengasah teknik. Dalam waktu singkat, namanya mulai dikenal. Pelatih-pelatih nasional pun mulai memperhatikan bakatnya. Setelah lulus dari akademi olahraga, ia bergabung dengan tim nasional. Dari sinilah karier profesionalnya benar-benar dimulai. Setiap sesi latihan selalu dijalani dengan tekun. Ia menunjukkan disiplin dan dedikasi luar biasa. Teknik bertarungnya berkembang sangat pesat.
“Baca Juga : Shin Tae-yong dan Timnas, Ragnar Oratmangoen Ungkap Kesesuaiannya”
Pada Maret 2025, Zhan Yilian mengikuti Kejuaraan Dunia IBA. Turnamen ini berlangsung di Niš, Serbia, dan diikuti ratusan petinju dari berbagai negara. Zhan bertarung di kategori 81+ kilogram. Lawan pertamanya berasal dari Eropa Timur. Ia menang mutlak dengan teknik pukulan kombinasi. Lalu di semifinal, ia menghadapi Elif Guneri dari Turki. Zhan kembali menang dan masuk final. Lawan terakhirnya adalah Yeldana Talipova dari Kazakhstan. Pertarungan berlangsung sengit selama tiga ronde. Namun akhirnya, Zhan menang dengan skor 4-1. Ia pun menyabet medali emas dan membawa pulang kehormatan.
Zhan Yilian memiliki gaya bertarung yang agresif. Ia sering membuka ronde dengan serangan cepat. Footwork-nya juga rapi dan tak mudah ditebak. Selain itu, kekuatan pukulannya mengesankan. Banyak lawan terpaksa bertahan terus menerus. Strateginya juga matang, jarang membuang energi. Ia tahu kapan harus menyerang dan bertahan. Setiap gerakan di ring tampak penuh perhitungan. Mentalnya juga tangguh di bawah tekanan. Ia tak mudah terpancing emosi lawan. Keseimbangan teknik dan kekuatan membuatnya mematikan.
“Simak juga: Dede Dina dan Matthew Jeremy Tampil Ganas”
Zhan tak bekerja sendiri selama ini. Ia didukung tim pelatih profesional yang sangat berpengalaman. Setiap jadwal latihan dirancang detail dan disiplin. Nutrisi juga dijaga ketat oleh ahli gizi timnas. Selain itu, psikolog olahraga turut membantunya menjaga fokus. Pelatih kepala memberi arahan teknis selama turnamen. Strategi setiap pertandingan dipelajari dengan teliti. Kerja sama tim ini menjadi pondasi keberhasilan. Zhan juga selalu mendengarkan kritik dan saran. Ia sangat terbuka terhadap evaluasi. Hubungan harmonis dengan pelatih memperkuat kepercayaan diri.
Setelah emas IBA, Zhan mengincar Olimpiade mendatang. Ia berharap bisa membawa pulang medali lagi. Lawan-lawan dari Amerika dan Eropa jadi tantangan berat. Namun tim Tiongkok percaya pada kemampuannya. Persiapan akan semakin intensif ke depan. Jadwal latihan akan disesuaikan dengan target olimpiade. Selain itu, ia juga berencana mengikuti beberapa turnamen uji coba. Setiap pengalaman baru akan jadi bekal tambahan. Zhan tetap rendah hati dan tidak cepat puas. Ia ingin terus membuktikan diri di arena global.