Robert Helenius Putuskan Pensiun dari Dunia Tinju Usai Skorsing Dua Tahun
iNews Combat Sports – Petinju asal Finlandia, Robert Helenius, resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia tinju profesional. Keputusan tersebut datang setelah ia menyelesaikan masa skorsing selama dua tahun akibat penggunaan zat terlarang clomifene. Skorsing ini dijatuhkan setelah kekalahannya melawan Anthony Joshua pada Agustus 2023. Sebenarnya, Helenius sudah memenuhi syarat untuk kembali bertanding pada 18 September 2025, namun ia memilih untuk mengakhiri kariernya.
Dalam wawancara dengan Borgaa Daily, Helenius mengungkapkan bahwa ia sudah tidak lagi memiliki motivasi untuk menjalani latihan intensif dua kali sehari. Ia merasa sudah saatnya melanjutkan hidup di luar ring tinju. Meski demikian, Helenius tidak sepenuhnya menutup pintu. Ia menyebut kemungkinan untuk kembali jika mendapat tawaran pertarungan yang sangat menarik.
Jika duel melawan Anthony Joshua terbukti menjadi laga terakhirnya, maka rekor karier Robert Helenius akan tercatat 32 kemenangan dan 5 kekalahan, dengan 21 kemenangan diraih lewat KO. Joshua menghentikan Helenius pada ronde ketujuh dalam laga mereka, menandai salah satu momen berat dalam perjalanan kariernya. Kekalahan lain tercatat melawan nama besar seperti Deontay Wilder, Dillian Whyte, Gerald Washington, serta Johann Duhaupas yang menjadi lawan pertamanya saat kalah pada 2016.
Meski mengalami sejumlah kekalahan, Helenius tetap memiliki pencapaian yang layak dikenang. Kemenangan atas Derek Chisora pada tahun 2011 menjadi momen paling bergengsi dalam kariernya, meski hasil tersebut menuai kontroversi. Banyak pengamat saat itu menilai keputusan kemenangan untuk Helenius tidak adil. Kendati demikian, kemenangan tersebut mengantarkannya menjadi juara Eropa, sebuah pencapaian penting yang memperkuat reputasinya di kancah tinju dunia.
Keputusan pensiun Helenius tidak bisa dilepaskan dari kontroversi doping yang membuatnya absen dari ring selama dua tahun. Skorsing karena penggunaan zat clomifene membuat reputasinya sedikit ternoda, meskipun ia sempat disegani sebagai salah satu petinju kelas berat Eropa. Keputusan untuk mundur sekaligus menjadi titik balik bagi perjalanan panjangnya di dunia tinju.