Sebastian Fundora Jalani 3 Pertarungan Gelar dalam 7 Bulan, Siap Hadapi Keith Thurman
iNews Combat Sports – Dalam kurun tujuh bulan, Sebastian Fundora sudah menorehkan prestasi luar biasa dengan menjalani tiga pertarungan perebutan gelar. Petinju kelas welter super WBC ini menunjukkan dedikasi yang jarang ditemui di dunia tinju modern. Sementara banyak petarung memilih jeda panjang, Fundora justru tampil aktif demi membuktikan dirinya pantas disebut sebagai salah satu wajah baru olahraga ini.
Fundora, dengan catatan 23-1-1 (15 KO), akan berhadapan dengan mantan juara dunia kelas welter terpadu, Keith Thurman, 31-1 (23 KO). Pertarungan ini dijadwalkan pada 25 Oktober di MGM Grand, Las Vegas, melalui layanan bayar-per-tayang Prime Video dan PPV.COM. Duel ini akan menjadi puncak acara, didukung oleh pertarungan bergengsi lain, termasuk perebutan gelar kelas 58,9 kg WBC antara O’Shaquie Foster dan Stephen Fulton.
Setelah mencatat kemenangan KO atas Chordale Booker pada Maret dan mengalahkan Tim Tszyu di Juli, Fundora kini semakin dekat dengan gelar simbolis sebagai Petarung Terbaik Tahun Ini. Aktivitasnya yang padat menunjukkan komitmen untuk membawa kembali era keemasan tinju, di mana petarung terbaik tampil konsisten dan sering terlihat di layar televisi.
Fundora menekankan bahwa kesuksesannya bukan semata hasil bakat, melainkan kedisiplinan tinggi. Ia terbiasa menjalani latihan keras di pegunungan California Selatan, ditempa oleh ayah sekaligus pelatihnya, Freddy Fundora. Dari lari pagi hingga sesi sparring intens, semua dijalani tanpa kompromi. Prinsip utamanya sederhana: dengarkan pelatih dan lakukan tugas tanpa keluhan.
Kesuksesan Fundora tidak bisa dilepaskan dari dukungan keluarganya. Adiknya, Gabriela Fundora, juga telah mencatat sejarah sebagai juara kelas terbang tak terbantahkan. Kebersamaan mereka dalam latihan menciptakan atmosfer kompetitif sekaligus saling mendukung. Gabriela bahkan dijadwalkan mempertahankan gelarnya di Indio, California, yang semakin menegaskan dominasi keluarga Fundora di dunia tinju.
Di tengah dunia tinju yang kerap dipenuhi intrik, Fundora tetap menjunjung kode etik tak tertulis. Ia menghormati lawannya, menjaga integritas olahraga, dan memilih jalan disiplin untuk mencapai kemenangan. Hal ini membuatnya berbeda dengan sebagian petarung lain yang lebih sibuk mengejar popularitas ketimbang prestasi.
Meski namanya kini masuk dalam kandidat kuat untuk Petarung Terbaik Tahun Ini, Fundora justru menilai sang ayah lebih pantas mendapat pengakuan. Baginya, Freddy Fundora layak disebut sebagai Pelatih Terbaik Tahun Ini karena dedikasi dan metode latihannya yang membentuk fondasi kesuksesan keluarga.