
Inews Combat Sport – Legenda UFC Jon Jones kembali menjadi sorotan, bukan karena kemenangan di oktagon, melainkan karena penyesalan yang mendalam. Ia ingin bertemu langsung dengan Dana White untuk meminta maaf. Dalam wawancaranya di No Scripts Podcast, Jones mengakui bahwa dirinya telah bersalah dan ingin memperbaiki hubungan yang sempat retak. “Saya salah. Cara semuanya terjadi, saya salah,” ujarnya dengan nada menyesal. Ia juga menegaskan rasa terima kasih kepada White yang dianggap telah mengubah hidupnya. Kini, keinginannya sederhana duduk bersama, membicarakan masa lalu, dan mungkin, membuka jalan untuk kembali ke arena.
Jones sebelumnya dijadwalkan bertarung melawan Tom Aspinall dalam duel unifikasi gelar kelas berat. Namun, rencana besar itu kandas setelah White mengumumkan bahwa Jones memutuskan pensiun dan menyerahkan gelarnya. Padahal, keduanya sudah mencapai kesepakatan verbal. Keputusan mendadak itu mengejutkan dunia UFC dan menimbulkan kebingungan di antara para penggemar. Dua minggu kemudian, Jones justru menyatakan ingin kembali bertarung, menimbulkan keraguan di pihak manajemen. White pun menjadi lebih berhati-hati, mengingat ketidakkonsistenan yang terjadi sebelumnya. Kini, Jones berusaha memperbaiki reputasi dan membuktikan bahwa niatnya untuk kembali benar-benar serius.
“Baca Juga : Sir Alex Ferguson dan Kisah Gagal Membujuk Joe Cole ke Manchester United“
Di tengah gejolak kariernya, Jones masih menyimpan impian besar tampil di White House Card 2026, ajang bersejarah yang diinisiasi oleh Presiden Donald Trump. Baginya, kesempatan itu bukan sekadar pertarungan, melainkan momen pembuktian terakhir. Ia mengungkapkan rasa hormat mendalam kepada White dan UFC, sambil menegaskan keinginannya untuk kembali memberi hiburan bagi penggemar. “Dana telah mengubah hidup saya dan anak-anak saya. Saya sangat berterima kasih padanya,” ujar Jones dengan nada tulus. Impiannya untuk bertarung di panggung bersejarah itu menjadi simbol tekadnya untuk menutup perjalanan karier dengan cara yang terhormat dan berkesan.
Hubungan antara Jon Jones dan Dana White selama ini ibarat roller coaster naik-turun, penuh dinamika, namun tetap saling menghormati. White berkali-kali memuji Jones sebagai “petarung terbaik sepanjang masa,” tetapi juga tidak segan menegurnya ketika muncul kontroversi di luar ring. Jones menyadari hal itu dan bahkan sempat berkelakar, “Kalau dia lagi suka sama saya, saya jadi favoritnya. Kalau tidak, mungkin saya alasan dia botak.” Candaan itu mencairkan suasana, tetapi tetap menyiratkan kompleksitas hubungan keduanya. Kini, Jones berharap komunikasi langsung dapat membuka lembaran baru dan mengembalikan kepercayaan yang sempat hilang.
“Baca Juga : Declan Rice: Sosok Sentral di Balik Kebangkitan Arsenal Musim Ini“
Meski belum ada keputusan resmi, Jones sudah mengincar lawan potensial: Alex Pereira, juara kelas ringan UFC yang tengah naik daun. Keduanya telah menunjukkan minat untuk saling berhadapan di White House Card. Pertarungan itu bisa menjadi duel impian yang memadukan kekuatan dua generasi petarung besar. Selain Jones dan Pereira, nama Conor McGregor juga muncul dalam daftar bintang yang ingin tampil di ajang tersebut. White sendiri menegaskan bahwa penentuan daftar petarung baru akan dilakukan pada awal 2026. Dengan demikian, Jones masih memiliki waktu untuk memperbaiki hubungannya dan membuktikan keseriusannya kepada UFC.
Di balik keinginan kembali bertarung, ada sisi manusiawi yang kuat dalam diri Jon Jones kerinduan untuk menebus kesalahan dan menutup kariernya dengan damai. Ia berharap bisa berbicara langsung dengan Dana White, menghapus luka lama, dan kembali menciptakan sejarah bersama. “Saya ingin melihatnya langsung dan meminta maaf agar kami bisa melupakan masa lalu, lalu kembali menghibur penggemar,” katanya. Bagi Jones, kesempatan itu bukan hanya tentang sabuk juara, tetapi juga tentang kehormatan dan penebusan diri. Dengan tekad dan kerendahan hati, ia berusaha mengubah perpisahan yang penuh kontroversi menjadi akhir yang berkesan dan penuh arti.