
Inews Combat Sport – UFC Vegas 110 kembali hadir di UFC APEX Las Vegas, membawa atmosfer penuh adrenalin meski tanpa deretan nama mega-bintang. Namun, seperti yang sering terjadi di dunia MMA, justru ajang-ajang seperti ini melahirkan kejutan besar dan bintang baru. Para penggemar mungkin tidak melihat kandidat perebut sabuk juara dalam waktu dekat, tetapi atmosfer pertarungan kali ini menawarkan kisah petarung yang siap membuktikan diri, terutama Steve Garcia dan David Onama di partai utama kelas featherweight.
Pertarungan Garcia dan Onama menjadi pusat perhatian karena keduanya adalah prospek paling berbahaya di divisi featherweight. Garcia datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah mengalahkan veteran Calvin Kattar dan membawa rekam jejak impresif dengan tren kemenangan dan kemampuan menyelesaikan laga lewat pukulan keras. Di sisi lain, Onama juga tampil konsisten setelah menundukkan Giga Chikadze, membuktikan potensi dan ketangguhannya sebagai mantan lightweight yang kini menemukan ritme di kelas featherweight.
Dalam duel ini, pendekatan striking tajam Garcia akan diuji oleh agresivitas dan kemungkinan strategi grappling Onama. Meski duel cenderung berlangsung di atas kanvas dengan jual beli serangan, pengalaman dan efektivitas serangan Garcia tampak lebih matang. Dengan demikian, prediksi jatuh pada kemenangan Garcia melalui keputusan angka setelah tiga ronde intens.
“Baca Juga : Vinicius Junior dan Krisis Pemimpin di Real Madrid Menurut Salva Ballesta“
Pertemuan Cortes-Acosta dan Delija membawa dinamika menarik antara kekuatan pukulan dan intensitas serangan. Delija, yang memiliki kecepatan tangan lebih unggul, kemungkinan mencoba menekan sejak awal, sedangkan Cortes-Acosta butuh ritme untuk menemukan celah counter-strike atau peluang membawa pertarungan ke bawah. Meskipun Cortes-Acosta memiliki postur lebih besar, agresi Delija diyakini akan menjadi pembeda. Prediksi: Delija menang KO ronde pertama.
Jeremiah Wells, yang memasuki usia 39 tahun, masih menunjukkan kekuatan dan daya dobrak signifikan di kelas welterweight. Lawannya, Themba Gorimbo, lebih muda dan haus kemenangan, namun kelemahan pada pertahanan membuatnya rentan terhadap serangan meledak Wells. Dengan mobilitas dan momentum serangan yang eksplosif, Wells berpeluang mengakhiri laga sebelum ronde kedua berakhir. Prediksi: Wells menang TKO.
Pertarungan dua petarung 29 tahun ini menjadi salah satu duel paling eksplosif di kartu UFC Vegas 110. Dulgarian terkenal dengan gaya “maul mode” sejak bel berbunyi, menyerang tanpa ampun dan menutup ruang lawan. Sementara itu, Del Valle juga memiliki kemampuan counter-fight tajam dan bisa membalikkan keadaan jika berhasil bertahan dari tekanan awal. Meski begitu, agresivitas Dulgarian diyakini lebih menentukan. Prediksi: Dulgarian menang via KO ronde pertama.
“Baca Juga : Scott McTominay Tegaskan Bahagia di Napoli, Rumor ke Tottenham Redup“
Pertarungan ini hampir diprediksi berjalan satu arah. Radtke dikenal dengan kekuatan pukulan yang mampu mengakhiri laga dalam hitungan detik. Sebaliknya, Frunza kerap kesulitan mengantisipasi serangan kuat dan ini menjadi titik rawan baginya. Jika Frunza tidak segera menemukan ritme atau memainkan gameplan defensif yang cerdas, Radtke berpotensi merebut kemenangan cepat. Prediksi: Radtke via KO.
Banyak yang melihat rekor Durden kurang mengesankan, namun lawan-lawannya selama ini adalah nama-nama berat. Sementara itu, Nascimento terus menunjukkan kemampuan grappling elite dan kontrol yang sulit dilawan. Kombinasi transisi grappling dan kontrol ground-game milik Nascimento kemungkinan akan menjadi kunci pertandingan. Prediksi: Nascimento menang lewat submission atau keputusan.
Walau bukan kartu terbesar tahun ini, UFC Vegas 110 menawarkan cerita atraktif tentang petarung yang siap membuktikan kemampuan mereka. Dengan banyak duel yang menjanjikan aksi cepat dan taktis, malam ini dapat menjadi batu loncatan menuju kejayaan bagi para talenta muda UFC. Siapapun pemenangnya, satu hal pasti cinta kita pada MMA terus tumbuh lewat momen-momen penuh keberanian seperti ini.