Saul Canelo Alvarez vs Terence Crawford
iNews Combat Sports – Pertarungan Saul Canelo Alvarez vs Terence Crawford telah dipastikan akan menjadi salah satu duel terbesar dalam kalender tinju modern. Laga ini tidak hanya memperebutkan sabuk juara kelas menengah super 76,2 kilogram, tetapi juga menjadi ajang unifikasi yang melibatkan nama-nama besar dalam sejarah olahraga adu jotos. Oleh karena itu, perhatian dunia langsung tertuju pada siapa yang akan memimpin jalannya pertandingan. Dengan pengalaman panjang, wasit dan juri yang ditunjuk diyakini mampu menjaga jalannya laga agar berlangsung adil, sportif, serta bebas dari kontroversi yang merugikan salah satu pihak. Pertandingan yang digelar di Allegiant Stadium Las Vegas ini juga menjadi sorotan global karena ditayangkan secara eksklusif oleh Netflix, menandai babak baru era siaran digital untuk olahraga tinju kelas dunia.
“Baca juga: Rencana Barcelona vs Villarreal Digelar di AS Picu Kontroversi“
Komisi Atletik Negara Bagian Nevada telah menunjuk Thomas Taylor sebagai wasit utama dalam pertarungan bersejarah ini. Penunjukan Taylor bukanlah hal mengejutkan, karena ia telah berpengalaman dalam memimpin berbagai laga besar, termasuk duel perebutan sabuk dunia di Las Vegas. Bahkan, Taylor sebelumnya juga pernah memimpin pertandingan Canelo Alvarez melawan Jaime Munguia yang berlangsung penuh tensi. Oleh karena itu, kehadirannya di ring dipandang sebagai jaminan bahwa laga akan berjalan tegas namun tetap adil. Selain itu, Taylor menerima bayaran sebesar USD25.000 untuk perannya, jumlah yang mencerminkan betapa pentingnya tugas yang ia emban. Dalam pertandingan sebesar ini, kepercayaan kepada wasit menjadi faktor krusial agar jalannya duel tidak ternodai oleh keputusan yang meragukan.
Selain Taylor sebagai wasit utama, tiga juri ternama juga telah dipilih untuk mengawasi jalannya laga di sisi ring. Mereka adalah Tim Cheatham dari Nevada, Max DeLuca dari New York via California, dan Steve Weisfeld dari New Jersey. Ketiganya bukanlah nama baru dalam dunia tinju, karena mereka sudah terbiasa menangani laga-laga berkelas dunia dengan tekanan besar. Bahkan, mereka juga terlibat dalam laga antara Canelo Alvarez dan Jaime Munguia sebelumnya. Masing-masing juri akan menerima bayaran sebesar USD20.000, terlepas dari apakah pertandingan ini berlangsung hingga akhir ronde atau berakhir lebih cepat. Dengan kombinasi pengalaman panjang serta kredibilitas tinggi, panel juri ini diharapkan bisa memberikan penilaian yang objektif. Namun, sejarah menunjukkan bahwa keputusan juri sering kali menjadi pusat kontroversi, sehingga perhatian publik akan sangat besar terhadap mereka.
Menariknya, ketiga juri yang ditunjuk kali ini juga sempat menjadi sorotan pada laga besar antara Manny Pacquiao melawan Mario Barrios pada 19 Juli lalu di MGM Grand Garden Arena. Pertandingan tersebut berakhir dengan hasil imbang mayoritas yang menuai kritik, karena banyak pihak menilai Pacquiao pantas menang. Oleh karena itu, penunjukan juri yang sama dalam pertarungan Alvarez vs Crawford tentu mengundang diskusi. Namun, di sisi lain, rekam jejak panjang mereka dalam menghadapi tekanan besar justru menjadi alasan kuat untuk kembali dipilih. Dengan demikian, dunia tinju kini menanti apakah mereka bisa membuktikan konsistensi dan objektivitas pada laga ini. Hasil pertandingan nanti jelas akan menentukan sejarah, dan para juri memegang peran vital untuk memastikan keadilan tetap terjaga.
Canelo Alvarez bukanlah sosok asing bagi wasit maupun juri yang ditunjuk. Bahkan, beberapa di antaranya sudah berkali-kali terlibat dalam pertarungannya. Steve Weisfeld, misalnya, telah menjadi juri dalam sepuluh laga Alvarez dan delapan laga Crawford. Cheatham juga sudah bertugas empat kali dalam pertandingan Canelo. Oleh karena itu, mereka memiliki pemahaman mendalam tentang gaya bertarung kedua petinju. Situasi ini bisa menjadi keuntungan karena mereka lebih mengenal pola agresif Alvarez maupun teknik bertahan Crawford. Namun, di sisi lain, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi bias, meskipun profesionalitas mereka diyakini tetap terjaga. Dengan sejarah panjang keterlibatan tersebut, para juri kini kembali mendapat kesempatan untuk menorehkan keputusan penting dalam karier mereka.
Di sisi lain, Terence Crawford memiliki ambisi besar yang membuat laga ini semakin dramatis. Setelah sukses menjadi juara tak terkalahkan di empat divisi, Crawford kini naik ke kelas menengah super untuk mengejar gelar kelimanya. Dengan rekor 41-0 (31 KO), ia membawa reputasi sebagai salah satu petinju paling cerdas di generasinya. Oleh karena itu, pertarungan melawan Canelo Alvarez bukan sekadar soal sabuk juara, tetapi juga langkah monumental menuju status sebagai salah satu petinju terbesar sepanjang masa. Juri dan wasit yang ditunjuk jelas memiliki tugas berat untuk memastikan bahwa ambisi besar Crawford tidak terhalang oleh keputusan kontroversial. Dengan demikian, laga ini bukan hanya tentang duel dua petinju hebat, tetapi juga tentang sejarah yang akan tercatat dalam dunia tinju.
Keputusan yang diambil wasit dan juri dalam pertarungan ini akan menentukan banyak hal, bukan hanya hasil pertandingan, tetapi juga kredibilitas mereka sendiri. Apabila keputusan berlangsung adil dan transparan, reputasi Thomas Taylor dan para juri akan semakin bersinar. Namun, jika sebaliknya, kontroversi bisa menodai jalannya pertarungan yang digadang-gadang sebagai salah satu duel terbesar sepanjang sejarah. Oleh karena itu, malam 13 September 2025 di Allegiant Stadium akan menjadi ujian besar, bukan hanya untuk Canelo Alvarez dan Terence Crawford, tetapi juga untuk seluruh kru wasit dan juri yang bertugas. Dunia tinju kini menanti apakah pertarungan ini akan dikenang sebagai duel bersejarah atau justru terseret dalam bayang-bayang keputusan yang diperdebatkan.
“Baca selengkapnya: Jake Paul vs Gervonta Davis Siap Guncang Atlanta November 2025“