Fight

3 Kecurangan Terbesar dalam Dunia Tinju, Salah Satunya Membuat Mata Lawan Rusak Permanen

iNews Combat Sports – Tinju adalah olahraga yang memadukan teknik, kekuatan, dan keberanian. Namun, tidak semua pertarungan berlangsung dengan sportif. Sejarah mencatat beberapa momen kelam di mana kecurangan mencoreng nama baik olahraga ini. Beberapa di antaranya begitu kejam hingga meninggalkan dampak fisik permanen pada korbannya. Berikut adalah tiga kecurangan terbesar dalam dunia tinju yang menjadi perbincangan hingga kini.

“Plaster Gate” Antonio Margarito (2009)

Kasus Sarung Tangan Berlapis Plester

Antonio Margarito menjadi pusat perhatian dunia tinju saat menghadapi Shane Mosley pada tahun 2009. Sebelum pertarungan dimulai, pelatih Mosley menemukan adanya benda keras di dalam pembalut tangan Margarito. Setelah diperiksa, diketahui bahwa Margarito menggunakan plester keras yang memberikan efek pukulan lebih kuat—praktik ilegal yang sangat membahayakan lawan.

Dampak Kecurangan

  • Shane Mosley berhasil memenangkan pertarungan setelah kecurangan Margarito terungkap.
  • Margarito menerima hukuman larangan bertanding selama satu tahun dan reputasinya hancur.
  • Praktik ini dianggap sebagai ancaman serius bagi keselamatan petinju karena dapat menyebabkan cedera kepala yang fatal.

“Loaded Gloves” Luis Resto (1983)

Sarung Tangan Ilegal yang Menghancurkan Karier Lawan

Salah satu skandal paling terkenal dalam dunia tinju terjadi pada tahun 1983, saat Luis Resto bertarung melawan Billy Collins Jr. Resto dan pelatihnya, Panama Lewis, sengaja mengurangi bantalan di sarung tangan Resto sehingga pukulannya menjadi lebih keras dan mematikan.

Konsekuensi Tragis

  • Billy Collins Jr. mengalami cedera mata yang parah, membuatnya kehilangan penglihatan permanen dan harus pensiun dini dari tinju.
  • Resto dan pelatihnya menerima hukuman penjara setelah skandal ini terbongkar.
  • Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi dunia tinju tentang pentingnya pemeriksaan ketat terhadap perlengkapan pertandingan.

Pernikahan Kecurangan dan Politik Sonny Liston vs Muhammad Ali (1964)

Isu Krim “Berbumbu” di Sarung Tangan Liston

Pada pertarungan besar melawan Muhammad Ali (saat itu masih Cassius Clay) di tahun 1964, Sonny Liston diduga menggunakan zat kimia di sarung tangannya untuk melukai mata Ali. Pada ronde keempat, Ali mengeluh matanya terbakar dan penglihatannya kabur, membuatnya sulit melanjutkan pertandingan.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

  • Meski dalam kondisi yang sulit, Ali tetap bertarung dan akhirnya memenangkan pertarungan di ronde keenam.
  • Dugaan penggunaan zat kimia di sarung tangan Liston tidak pernah terbukti secara resmi, namun skandal ini mencoreng reputasi tinju di era tersebut.
  • Ali dikenal sebagai simbol ketangguhan mental karena tetap bertahan meski dalam situasi yang membahayakan.

Dampak Kecurangan dalam Tinju

Kecurangan dalam tinju tidak hanya mencoreng integritas olahraga, tetapi juga mengancam keselamatan petinju. Beberapa kecurangan seperti penggunaan sarung tangan ilegal dapat menyebabkan cedera serius, bahkan kematian. Oleh karena itu, regulasi ketat dan pengawasan menyeluruh harus terus diterapkan untuk menjaga tinju tetap menjadi olahraga yang adil dan aman.

Dunia tinju memiliki banyak kisah heroik, tetapi juga tidak luput dari skandal kelam. Kecurangan seperti yang dilakukan Antonio Margarito, Luis Resto, dan isu di balik pertarungan Sonny Liston vs Muhammad Ali adalah pengingat bahwa integritas harus selalu dijunjung tinggi dalam olahraga ini. Kejujuran, bukan kemenangan dengan cara licik, adalah esensi sejati dari seorang juara.