News Combat Sports – Bryan Acosta mengalami kegagalan dalam upayanya bersaing di kelas 55,3 kg. Petinju asal Honduras ini sebelumnya mencoba turun ke kelas yang lebih rendah untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Namun, strategi tersebut tidak berjalan sesuai harapan.
Bryan Acosta menghadapi tantangan besar dalam menjaga berat badannya di angka 55,3 kg. Penurunan berat badan yang drastis membuat performanya menurun secara signifikan. Dalam beberapa pertarungan terakhir, ia terlihat lebih lambat dibandingkan saat bertanding di kelas yang lebih tinggi. Stamina juga menjadi kendala utama yang membuatnya kesulitan mempertahankan keunggulan di atas ring.
“Baca Juga : Amad Diallo Cedera Parah, Bagaimana Dampaknya untuk Tim?”
Ketika bertarung di kelas 55,3 kg, Acosta mengalami penurunan kekuatan pukulan. Biasanya, ia mengandalkan agresivitas dan daya tahan tinggi dalam setiap pertandingan. Namun, dengan bobot yang lebih rendah, tenaganya tidak sebesar sebelumnya. Lawan-lawannya di kelas ini juga memiliki kecepatan lebih tinggi, membuatnya semakin sulit untuk mendominasi pertarungan.
Melihat hasil yang kurang memuaskan, Acosta akhirnya memutuskan kembali ke kelas 57,1 kg. Ini adalah kelas di mana ia merasa lebih nyaman dan memiliki rekor kemenangan lebih baik. Keputusan ini diambil setelah berdiskusi dengan tim pelatih dan mempertimbangkan kondisi fisiknya. Ia menyadari bahwa kekuatan dan daya tahan adalah faktor utama dalam strategi bertarungnya.
Acosta memiliki optimisme tinggi setelah kembali ke kelas 57,1 kg. Ia merasa lebih percaya diri dalam menghadapi lawan-lawan di kategori ini. Dengan tubuh yang lebih bugar, ia berharap bisa kembali menunjukkan performa terbaiknya di atas ring.
Untuk memastikan adaptasi yang lebih baik, Acosta mulai menjalani program latihan intensif. Fokus utama dalam latihannya adalah mengembalikan kekuatan pukulan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pelatihnya menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kecepatan dan kekuatan agar ia tetap kompetitif di kelas barunya.