iNews Combat Sports – David Morrell kembali naik ring untuk membuktikan kualitasnya. Ia dijadwalkan menghadapi petinju tak terkalahkan, Imam Khataev. Laga ini akan digelar pada Sabtu malam, 12 Juli 2025, di DAZN PPV, Queens, New York. Walau bukan perebutan gelar dunia, pertarungan ini sangat penting bagi Morrell. Ia ingin merebut kembali reputasinya usai kekalahan terakhir.
Morrell sebelumnya kalah dari David Benavidez. Kekalahan itu membuat posisinya di dunia tinju terguncang. Kini, ia membawa misi besar: membalikkan keadaan. Ia tak ingin mengulang kesalahan yang sama. Dalam duel sebelumnya, Morrell terlalu lama membaca arah pertandingan. Akibatnya, ia tertinggal jauh dan tak bisa mengejar poin. Kali ini, ia bertekad tampil lebih agresif. Dia harus beradaptasi lebih cepat dan mengambil kendali sejak awal ronde.
“Baca juga: Al Ahli Bidik Mason Greenwood, MU Berpotensi Raup Rp1,2 Triliun“
Imam Khataev datang dengan rekor impresif. Ia menang 10 kali tanpa kalah dan mencatatkan 9 KO. Gaya bertarungnya dikenal sangat agresif dan penuh tenaga. Namun, Khataev juga punya kelemahan. Ia kurang cepat, mobilitasnya terbatas, dan stamina tidak sekuat Morrell. Inilah celah yang bisa dimanfaatkan. Morrell terlihat siap. Dalam sesi latihan, ia meniru gaya petinju Inggris Ben Whittaker. Whittaker pernah menyulitkan Khataev di Olimpiade Tokyo. Strategi ini diyakini akan bekerja dengan baik di ring.
Walaupun sabuk juara tidak diperebutkan, posisi Morrell sangat krusial. Ia kini berada di peringkat dua versi WBA dan WBC, serta ketiga di WBO. Jika berhasil menang, Morrell akan jadi penantang utama berikutnya. Apalagi, ada spekulasi Dmitry Bivol akan segera melepas sabuknya. Kesempatan ini tidak datang dua kali. Laga melawan Khataev bisa membuka jalan menuju pertarungan gelar.
Jika menang, Morrell akan kembali diperhitungkan sebagai bintang di kelas berat ringan. Ia bisa mengamankan posisi untuk perebutan gelar berikutnya. Namun jika kalah, kariernya bisa menurun. Ia harus mengambil keputusan besar tentang masa depan. Dunia tinju sangat kompetitif dan tak mengenal banyak toleransi.