Inews Combat Sport – Mackenzie Dern kini berada di ambang momen paling penting dalam kariernya. Ia akan bertarung memperebutkan sabuk juara kelas strawweight yang lowong di UFC 321, melawan Virna Jandiroba dalam laga co-main event. Menariknya, Dern sebelumnya sudah pernah mengalahkan Jandiroba. Namun ia secara jujur mengakui bahwa ia belum siap jika harus menghadapi Zhang Weili, sosok dominan di divisi ini, jika pertarungan itu terjadi lebih awal. Kejujuran seperti ini langka dan sangat layak diapresiasi. Dalam olahraga yang sering kali dibalut kesombongan, pendekatan realistis seperti Dern menunjukkan kematangan dan perencanaan matang.
Menurut Dern, ia tidak akan menolak jika ditawari laga melawan Zhang, namun ia menyadari bahwa secara mental dan teknis, ia belum siap. Zhang dikenal sangat dominan di kelas strawweight, dan Dern merasa waktu mereka belum tepat bertemu. Dari sudut pandang saya, keputusan ini bijak. Terlalu cepat melompat ke level tertinggi bisa menjadi bumerang. Dengan menyadari batas kemampuannya saat ini, Dern menunjukkan kecerdasan strategis yang sering kali diabaikan dalam dunia MMA.
“Baca Juga : Dua Sisi Cristiano Ronaldo Terlihat Saat Al Nassr 5‑1 Al Fateh“
Memenangi sabuk bukan sekadar mendapatkan gelar itu soal membangun identitas. Dern menyadari bahwa menjadi juara berarti membentuk kepercayaan diri baru dan membuka pintu tantangan yang lebih besar. Menurut saya, transisi mental dari penantang menjadi juara inilah yang menjadi titik balik sejati dalam karier seorang petarung. Dern memahaminya, dan itu memperlihatkan betapa seriusnya ia dalam membangun warisannya di UFC.
Sebelumnya, Dern mengalahkan Jandiroba pada Desember 2020 di UFC 256 lewat keputusan mutlak. Kali ini, taruhannya lebih besar. Jandiroba sudah berkembang, sorotan lebih terang, dan sabuk juara ada di garis depan. Ini bukan lagi soal mengulang kemenangan lama, tapi soal membuktikan bahwa kemenangan itu memang pantas. Dari segi naratif, laga ulang ini penuh makna dan daya tarik tersendiri. Ini soal pembuktian dan legitimasi.
“Baca Juga : Juventus dan Kesalahan Strategis dalam Bursa Transfer Musim Panas“
Apakah Zhang kembali ke kelas strawweight atau tidak, Dern percaya divisi ini terus tumbuh dengan munculnya wajah-wajah baru dan tantangan yang lebih segar. Fokus Dern bukan hanya pada satu sosok, tapi pada kontribusinya membangun masa depan divisi ini. Dari pandangan saya, ini langkah dewasa dan strategis. Dunia MMA butuh sosok seperti ini: bukan hanya petarung, tapi juga pembangun generasi.
Menurut saya, momen ini datang di waktu yang tepat bagi Mackenzie Dern tidak terlalu cepat, juga tidak terlalu lambat. Ia menunjukkan perkembangan, kesabaran, dan ambisi yang terukur. Jika ia berhasil memenangkan sabuk di UFC 321, bukan hanya keterampilannya yang terkonfirmasi, tetapi juga statusnya sebagai wajah baru divisi strawweight. Dari situlah, bukan Dern yang mengejar nama besar, tapi justru nama-nama besar yang akan mulai memperhitungkannya.