News Combat Sports – Justin Gaethje kembali membuat pernyataan mengejutkan tentang Khabib Nurmagomedov. Setelah lima tahun berlalu sejak pertarungan mereka di UFC, Gaethje mengakui bahwa Khabib adalah lawan terberat yang pernah dihadapinya. Pengakuan ini menarik perhatian penggemar UFC dan komunitas olahraga bela diri di seluruh dunia.
Pertarungan Bersejarah di UFC 254
Justin Gaethje dan Khabib bertemu di UFC 254 pada tahun 2020. Dalam pertarungan tersebut, Khabib berhasil mengalahkan Gaethje melalui submission di ronde kedua. Kekalahan ini menjadi momen emosional bagi Gaethje dan menjadi akhir dari karir Khabib di dunia MMA. Khabib pun pensiun dengan rekor tak terkalahkan, yaitu 29-0.
“Baca Juga : Cristian Chivu Resmi Tangani Parma, Awal Baru di Karier Kepelatihan”
Alasan Gaethje Menyebut Khabib Lawan Terberat
Menurut Gaethje, Khabib memiliki kemampuan grappling yang luar biasa. Ia mengaku kesulitan menghadapi kekuatan dan teknik gulat Khabib yang sangat dominan. Tidak hanya itu, Khabib juga dikenal dengan mental baja dan strategi bertarung yang cerdas. Semua aspek tersebut membuat Khabib menjadi lawan yang sulit dikalahkan.
Dampak Kekalahan terhadap Karir Gaethje
Kekalahan dari Khabib tidak membuat Gaethje terpuruk. Sebaliknya, ia bangkit dan memperbaiki kemampuannya. Setelah kekalahan tersebut, Gaethje berhasil meraih beberapa kemenangan penting dan mempertahankan posisinya di peringkat atas kelas ringan UFC. Ia terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam teknik bertarungnya.
“Simak juga: AFC Bournemouth, Sang Penakluk Setan Merah di Kandang”
Komentar Khabib Mengenai Gaethje
Meskipun telah pensiun, Khabib masih aktif memberikan komentar tentang perkembangan dunia UFC. Ia beberapa kali memuji Gaethje sebagai petarung yang tangguh dan agresif. Khabib juga menyebut bahwa Gaethje memiliki pukulan yang sangat kuat dan kemampuan bertahan yang luar biasa.
Hubungan Respek di Antara Keduanya
Meskipun pernah bertarung dengan sengit, Gaethje dan Khabib tetap menjalin hubungan yang penuh respek. Mereka saling menghormati sebagai sesama petarung profesional. Gaethje juga mengakui bahwa Khabib adalah petarung dengan integritas tinggi yang selalu menjunjung sportivitas.
Gaethje dan Peluangnya di Masa Depan
Setelah lima tahun berlalu, Gaethje tetap menjadi salah satu kontender terkuat di kelas ringan UFC. Ia terus menunjukkan kemampuan yang mengesankan dalam berbagai pertarungan. Banyak yang berspekulasi bahwa Gaethje memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara jika terus konsisten dengan performanya.
Peran Khabib sebagai Pelatih dan Promotor
Setelah pensiun, Khabib tidak sepenuhnya meninggalkan dunia MMA. Ia kini fokus menjadi pelatih dan promotor. Beberapa petarung yang dilatih Khabib menunjukkan perkembangan signifikan dan meraih kemenangan di ajang-ajang besar. Peran barunya ini semakin memperkuat statusnya sebagai legenda MMA.
Reaksi Penggemar UFC atas Pengakuan Gaethje
Penggemar UFC merespons pengakuan Gaethje dengan antusias. Banyak yang mengapresiasi kejujuran dan kerendahan hati Gaethje dalam mengakui kehebatan Khabib. Di media sosial, perbincangan tentang duel mereka kembali mengemuka dan menjadi bahan nostalgia bagi para fans.
Perbandingan dengan Lawan-Lawan Gaethje Lainnya
Sepanjang karirnya, Gaethje telah menghadapi banyak petarung hebat, seperti Dustin Poirier dan Charles Oliveira. Namun, ia tetap menyebut Khabib sebagai lawan terberat. Hal ini menunjukkan betapa luar biasanya kemampuan dan dominasi Khabib dalam dunia MMA.
Apakah Akan Ada Rematch di Masa Depan?
Meskipun Khabib sudah pensiun, banyak yang berharap akan ada rematch antara Khabib dan Gaethje. Namun, kemungkinan ini sangat kecil mengingat Khabib sudah mantap dengan keputusannya untuk pensiun. Fokus Khabib saat ini adalah menjadi pelatih dan memajukan generasi petarung selanjutnya.