iNews Combat Sports – Dunia tinju kelas berat kembali dibuat heboh dengan aksi nyeleneh dari petinju veteran asal Inggris, Derek Chisora. Saat ditawari duel melawan bintang muda sensasional Moses Itauma, Chisora memberikan jawaban yang tidak biasa. Ia hanya menyebut dua kata: “koneksi jelek”. Pernyataan itu sontak menjadi bahan pembicaraan publik, karena dianggap sebagai bentuk penolakan halus sekaligus sindiran bercanda khas Chisora. Dalam wawancara dengan The Sun Sport, ia bahkan menambahkan bahwa ketika dihubungi kembali, ia hanya menjawab dengan suara telepon terputus: “beeeeeep”. Gaya jawaban tersebut memperlihatkan karakter Chisora yang memang dikenal blak-blakan, penuh humor, dan sering memberikan warna tersendiri di dunia tinju. Namun, di balik kelakar itu, publik menilai penolakan tersebut ada kaitannya dengan kondisi Chisora yang kini sudah menapaki usia 41 tahun. Baginya, menghadapi petinju muda haus kemenangan seperti Itauma tentu bukan keputusan yang bisa diambil dengan enteng.
“Baca juga: Gyokeres Tampil Garang, Cetak Dua Gol untuk Arsenal“
Chisora bukanlah nama baru di ring tinju kelas berat. Ia telah menjalani 49 pertarungan sepanjang kariernya dengan menghadapi berbagai lawan tangguh. Di antara prestasinya, ia berhasil mengalahkan nama besar seperti Otto Wallin, Joe Joyce, hingga Gerald Washington. Namun, seiring bertambahnya usia, performanya tidak sekuat masa kejayaannya. Beberapa kali Chisora juga menelan kekalahan dari petinju papan atas dunia. Meski begitu, reputasinya tetap dihormati karena dikenal sebagai petarung yang selalu tampil habis-habisan di setiap laga. Ia juga berulang kali disebut sebagai gatekeeper di divisi kelas berat, yakni petinju yang menjadi ujian penting bagi mereka yang ingin naik ke level elite. Dengan rekam jejak panjangnya, wajar jika publik menunggu siapa lawan terakhir yang akan dihadapi Chisora dalam duel ke-50 sebelum benar-benar gantung sarung tinju.
Sementara itu, nama Moses Itauma sedang naik daun dengan sangat cepat. Pada usia baru 20 tahun, Itauma sudah menunjukkan kualitas luar biasa di ring tinju. Dalam pertarungan terakhirnya pada Agustus 2025, ia berhasil menghancurkan mantan penantang gelar dunia, Dillian Whyte, hanya dalam waktu kurang dari dua menit di ronde pertama. Kemenangan tersebut semakin mempertegas reputasinya sebagai salah satu prospek paling berbahaya di divisi kelas berat. Dari total 13 kemenangan, 11 di antaranya diraih dengan KO, termasuk sembilan kemenangan kilat di dua ronde awal. Statistik itu cukup untuk membuat lawan-lawannya berpikir dua kali sebelum berhadapan dengannya. Tak heran jika Itauma kini mulai disebut-sebut sebagai calon penerus kejayaan kelas berat, sejajar dengan nama-nama besar seperti Anthony Joshua, Oleksandr Usyk, hingga Tyson Fury di masa depan.
Pertarungan antara Derek Chisora dan Moses Itauma tentu akan menghadirkan drama “tua melawan muda” yang selalu menarik perhatian publik. Di satu sisi, Chisora adalah sosok veteran dengan pengalaman segudang yang tahu bagaimana menghadapi tekanan besar. Di sisi lain, Itauma adalah bintang muda yang masih haus kemenangan dan ingin membuktikan diri di panggung dunia. Duel semacam ini sering dianggap sebagai batu loncatan bagi petinju muda, sekaligus ujian terakhir bagi petarung senior sebelum pensiun. Namun, dengan kondisi Chisora yang sudah berusia 41 tahun, menghadapi petarung eksplosif seperti Itauma bisa menjadi pertaruhan besar. Apalagi, publik menilai Chisora berhak memilih lawan yang lebih seimbang sebagai penutup karier panjangnya. Oleh karena itu, penolakannya dianggap wajar meski dikemas dengan cara kocak melalui jawaban “koneksi jelek”.
Jika Chisora menerima tawaran melawan Itauma, risikonya sangat besar. Sebagai petarung muda, Itauma memiliki kecepatan, tenaga, dan stamina yang jauh lebih unggul dibandingkan Chisora. Sementara itu, faktor usia tentu memengaruhi daya tahan dan refleks Chisora di ring. Kekalahan telak dari Itauma bisa mengurangi momen indah perpisahan yang ingin diciptakan Chisora di pertarungan ke-50. Oleh sebab itu, banyak pengamat menilai lebih baik ia memilih lawan dengan level menengah, agar bisa mengakhiri karier dengan kemenangan yang terhormat. Dengan demikian, ia tetap bisa meninggalkan warisan besar sebagai petarung tangguh yang selalu memberikan pertunjukan menarik tanpa harus mempertaruhkan kesehatan dan reputasi di ujung kariernya.
Jawaban “koneksi jelek” Chisora langsung menjadi viral dan ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak yang menganggapnya sebagai lelucon khas Chisora yang selalu punya cara unik menanggapi pertanyaan sulit. Namun, ada juga penggemar yang kecewa karena duel melawan Itauma dianggap bisa menjadi laga spektakuler yang mempertemukan dua generasi berbeda. Media olahraga di Inggris bahkan menyebut Chisora masih punya “insting bertahan” untuk melindungi dirinya dari risiko yang terlalu besar. Di sisi lain, fans muda Itauma berharap duel itu benar-benar terwujud karena bisa menjadi momentum besar bagi sang bintang untuk membuktikan diri. Terlepas dari pro dan kontra, respons Chisora ini kembali menunjukkan bahwa ia adalah sosok petinju yang tidak hanya dikenal karena kemampuannya di ring, tetapi juga kepribadiannya yang penuh warna di luar ring.
“Baca selengkapnya: Alex Pereira “Poatan” Dikritik, Mental Juara Hilang Gara-Gara Kaya“
Kini, publik menanti kepastian siapa lawan terakhir Derek Chisora dalam pertarungan ke-50 sebelum ia benar-benar pensiun. Pertarungan ini diprediksi akan menjadi momen emosional yang merangkum perjalanan panjangnya di dunia tinju. Dengan pengalaman 49 laga sebelumnya, Chisora telah membuktikan dirinya sebagai salah satu nama besar di kelas berat Inggris. Pertarungan terakhirnya diharapkan bisa menghadirkan drama, semangat, dan kenangan manis bagi para penggemarnya. Meski menolak Itauma, masih banyak opsi lawan yang bisa dipertimbangkan, baik dari kalangan petinju senior maupun rising star yang lebih seimbang. Yang jelas, Chisora berhak memilih cara menutup kariernya. Dengan humor khasnya, ia sudah menegaskan bahwa perpisahan ini harus tetap dikenang, meski dengan jawaban nyeleneh seperti “koneksi jelek”.
Penolakan Derek Chisora terhadap tantangan Moses Itauma dengan alasan “koneksi jelek” menjadi salah satu momen ikonik di dunia tinju 2025. Chisora, dengan pengalamannya yang luar biasa, memilih untuk tidak menghadapi risiko besar di penghujung kariernya. Sementara itu, Itauma tetap dipandang sebagai bintang masa depan dengan potensi besar untuk menaklukkan dunia tinju kelas berat. Situasi ini memperlihatkan kontras antara seorang veteran yang bijak menjaga warisan dan petarung muda yang berambisi menguasai panggung. Pada akhirnya, tinju bukan hanya soal pertarungan fisik, tetapi juga tentang strategi, pilihan, dan bagaimana seorang atlet mengukir cerita dalam perjalanan kariernya. Chisora memilih jalannya sendiri, sementara Itauma masih punya waktu panjang untuk membangun legenda baru.