iNews Combat Sports – Jaime Munguia, mantan juara dunia kelas menengah junior WBO, menghadapi tekanan besar setelah kekalahannya yang mengejutkan dari Bruno Surace pada ronde keenam dalam pertarungan di Tijuana, Meksiko, 14 Desember lalu. Surace, petinju Argentina yang tak terkalahkan dengan rekor 26-0-2 (5 KO), berhasil menjatuhkan Munguia, menciptakan kontroversi di dunia tinju.
Kini, Jose Benavidez Sr., pelatih berpengalaman, memperingatkan bahwa Munguia tidak seharusnya menerima duel ulang dengan Surace. Menurutnya, menerima pertarungan ulang akan menjadi kesalahan besar yang dapat memperburuk karir Munguia.
“Baca juga: Daniele De Rossi: Bertahan di AS Roma adalah Keputusan Buruk, Tapi Tanpa Penyesalan.”
Pertarungan di Tijuana seharusnya menjadi kesempatan bagi Jaime Munguia untuk menunjukkan dominasinya. Namun, kenyataannya berbeda. Munguia sempat menjatuhkan Surace di ronde kedua, namun gagal menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan.
Menurut Jose Benavidez Sr., Munguia terlalu fokus memberikan hiburan kepada para penggemar alih-alih menyelesaikan pertandingan dengan efisien. Ini adalah kesalahan fatal yang akhirnya dimanfaatkan oleh Surace untuk menyarangkan pukulan keras, yang menyebabkan Munguia mengalami kekalahan KO pada ronde keenam.
Benavidez Sr. mengatakan, “Munguia mencoba memberi para penggemarnya pertunjukan, namun itu justru menjadi bumerang. Ia seharusnya menekan gas lebih dalam dan menyelesaikan laga di ronde kedua.”
Bruno Surace, dengan rekor 26 kemenangan dan hanya lima KO, dikenal bukan sebagai petinju dengan pukulan mematikan. Namun, kekuatan mental dan strategi bertarungnya membuktikan bahwa ia adalah ancaman nyata di ring.
Motivasi Tinggi Pasca Kemenangan
Kemenangan atas Jaime Munguia memberi Surace momentum besar. Dalam duel ulang, ia kemungkinan akan tampil lebih percaya diri dan mampu meningkatkan performanya.
Strategi yang Solid
Surace berhasil memanfaatkan kelemahan pertahanan Munguia dan mengejutkan publik dengan pukulan keras di ronde keenam. Jika strategi ini digunakan kembali, Munguia dapat menghadapi hasil serupa.
Menurut laporan Salvador Rodriguez dari ESPN Knockout, promotor Munguia, Zanfer Promotions, berniat mengaktifkan klausul pertarungan ulang dengan Surace. Pertarungan kedua ini direncanakan berlangsung pada paruh pertama tahun 2025.
Namun, Jose Benavidez Sr. menyatakan keberatan atas rencana ini. “Saya akan membiarkan kekalahan itu berlalu dan fokus ke depan. Menghadapi Surace lagi bisa menjadi risiko besar untuk karir Munguia,” katanya.
Keputusan Munguia untuk mundur dari duel ulang dengan Surace dapat memiliki konsekuensi besar:
Kritik dari Penggemar dan Media
Penggemar tinju mungkin melihat keputusan ini sebagai bentuk ketakutan atau kelemahan dari Munguia. Media juga bisa memperkuat narasi negatif tersebut.
Dampak pada Karir Profesional
Mundur dari pertarungan ulang bisa merusak reputasi Munguia sebagai petarung kelas dunia. Namun, fokus pada lawan lain yang lebih strategis dapat membantu memulihkan performa dan kepercayaan dirinya.
Strategi Jangka Panjang
Munguia mungkin ingin mengambil waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan berikutnya. Pemilihan lawan yang lebih cocok dapat membantu membangun kembali kepercayaan diri dan posisinya di kelas menengah.
Jose Benavidez Sr. percaya bahwa mundur dari pertarungan ulang adalah keputusan yang tepat. Ia menyarankan Munguia untuk fokus pada pemulihan mental dan fisik pasca kekalahan, serta memilih jalur karir yang lebih strategis.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa mundur justru memperburuk citra Munguia sebagai petarung tangguh. Dunia tinju adalah tentang membuktikan diri, dan kekalahan dalam duel ulang bisa menjadi risiko yang harus diambil untuk mengembalikan reputasi.
Jika Munguia memutuskan untuk tidak menghadapi Surace dalam duel ulang, ada beberapa langkah strategis yang bisa diambil:
Memilih Lawan dengan Rekor Lebih Rendah
Menghadapi lawan dengan reputasi yang lebih rendah dapat membantu Munguia membangun kembali kepercayaan dirinya.
Fokus pada Pelatihan Intensif
Meningkatkan kekuatan mental dan kemampuan bertahan dapat menjadi kunci untuk menghindari kekalahan serupa di masa depan.
Mengincar Gelar Baru
Alihkan fokus ke pertarungan perebutan gelar lainnya untuk membuktikan bahwa ia masih menjadi ancaman di kelas menengah.
Mundur dari pertarungan ulang melawan Bruno Surace adalah keputusan kontroversial bagi Jaime Munguia. Di satu sisi, ini bisa menjadi langkah bijak untuk menjaga karir jangka panjangnya. Namun, di sisi lain, ini berpotensi merusak reputasinya sebagai salah satu petinju terkuat di kelas menengah.
Keputusan Munguia akan menjadi penentu penting dalam perjalanan karirnya ke depan. Apakah ia akan kembali dengan kekuatan baru, atau kehilangan momentum yang sudah ia bangun selama bertahun-tahun? Hanya waktu yang akan menjawab.