iNews Combat Sports – Yoel Romero, mantan penantang gelar UFC sekaligus legenda MMA, kembali mencuri perhatian dengan kemenangan KO spektakuler di ajang debut Dirty Boxing Championship (DBC). Di usianya yang ke-47, “Soldier of God” membuktikan bahwa dirinya masih memiliki kekuatan luar biasa dan ketajaman untuk bersaing di ring.
Dalam pertarungan yang digelar secara tertutup pada Sabtu malam, Romero menghancurkan mantan petarung Power Slap, Duane Crespo, hanya dengan satu pukulan kiri lurus. Kemenangan ini semakin mempertegas status Romero sebagai salah satu petarung paling ikonik di dunia pertarungan.
Dirty Boxing Championship (DBC) adalah promosi baru yang digagas oleh Mike Perry, mantan petarung UFC yang kini dikenal di arena bare-knuckle. Ajang ini dirancang untuk memberikan pengalaman pertarungan berbeda dengan memadukan elemen tinju klasik dan aksi keras ala MMA.
Berlangsung tanpa siaran langsung dan hanya dihadiri undangan khusus, acara ini menawarkan suasana eksklusif. Dengan ring yang diterangi cahaya remang, DBC menciptakan atmosfer yang intens dan menegangkan bagi para penonton.
Mike Perry menjelaskan bahwa DBC adalah eksperimen untuk menciptakan format baru yang lebih menghibur. Dengan aturan yang mengizinkan ground-and-pound pada lawan yang jatuh, DBC mencoba membawa elemen kejutan dan brutalitas yang jarang ditemukan di pertarungan tinju tradisional.
Romero, yang sebelumnya dikenal bertarung di kelas menengah dan kelas berat ringan MMA, kali ini naik ke kelas berat untuk menghadapi Crespo. Meskipun usianya sudah 47 tahun, Romero tetap menunjukkan kekuatan fisik dan mental yang mengagumkan.
Pertarungan tidak berlangsung lama. Romero hanya membutuhkan satu pukulan kiri lurus untuk menjatuhkan Crespo ke kanvas. Meskipun aturan DBC memungkinkan ground-and-pound, Romero tidak perlu melakukannya karena Crespo sudah tidak berdaya.
Hasil ini menunjukkan bahwa Romero masih memiliki daya hancur yang sama seperti saat ia mengalahkan nama-nama besar seperti Lyoto Machida, Chris Weidman, dan Luke Rockhold di masa jayanya.
Selain aksi Romero, debut Dirty Boxing Championship juga diwarnai kehadiran sejumlah nama besar, termasuk juara kelas berat UFC, Jon Jones. Jones terlihat antusias menyaksikan berbagai aksi memukau malam itu, mulai dari pukulan KO ke tubuh hingga superman punch yang menghibur.
Acara ini sukses menarik perhatian komunitas pertarungan dan membuka potensi besar untuk menjadi platform baru bagi petarung-petarung veteran maupun pendatang baru.
Yoel Romero adalah simbol dedikasi dalam dunia pertarungan. Dengan latar belakang gulat Olimpiade, ia berhasil mengukir nama besar di dunia MMA, khususnya UFC, dengan gaya bertarung yang eksplosif dan kekuatan luar biasa.
Kemenangan di DBC ini semakin menegaskan bahwa Romero masih menjadi ancaman serius meski usianya mendekati setengah abad. Dengan rekam jejak yang mengesankan, Romero terus membuktikan bahwa usia tidak menjadi penghalang untuk tetap bersaing di level tertinggi.
Kemenangan ini membuka banyak peluang bagi Romero. Apakah ia akan terus berlaga di Dirty Boxing Championship? Ataukah ini hanya awal dari rencana besar untuk menghidupkan kembali kariernya di dunia pertarungan?
Sementara itu, DBC juga menghadirkan potensi besar untuk menjadi platform alternatif bagi para legenda seperti Romero. Dengan format unik dan pendekatan inovatif, promosi ini dapat menarik lebih banyak petarung besar untuk bergabung.
Dirty Boxing Championship berhasil mencuri perhatian dengan format pertarungan yang unik dan aksi spektakuler dari para petarung, termasuk Yoel Romero. Kemenangan KO Romero di usia 47 tahun tidak hanya menunjukkan kekuatannya tetapi juga menjadi inspirasi bagi dunia pertarungan.
Mike Perry, sebagai pendiri DBC, telah membuktikan bahwa promosi ini memiliki potensi besar untuk menjadi platform baru yang menarik bagi komunitas pertarungan. Semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya, baik untuk DBC maupun Yoel Romero.