News Combat Sports – Demetrious Johnson, legenda seni bela diri campuran asal Amerika Serikat, baru-baru ini kembali menyampaikan pandangannya tentang karier profesionalnya. Dalam wawancara eksklusif, ia menegaskan bahwa keputusan pindah dari UFC ke ONE Championship merupakan salah satu pilihan terbaik yang pernah ia buat. Johnson, yang dikenal dengan julukan “Mighty Mouse”, merasa menemukan kebebasan kreatif serta penghargaan yang lebih dalam terhadap gaya bertarung dan dedikasi atlet di organisasi asal Asia tersebut. Selain itu, ia juga mengaku mendapat tantangan baru yang membuatnya semakin berkembang sebagai petarung dan pribadi.
Demetrious Johnson menjelaskan bahwa suasana kompetisi di ONE Championship sangat berbeda dibandingkan dengan UFC. Ia menyebut bahwa di ONE, nilai-nilai seperti rasa hormat, sportivitas, dan kedisiplinan sangat dijunjung tinggi. Tidak ada drama berlebihan atau perang kata yang sering menghiasi panggung UFC. Baginya, hal ini sangat menyegarkan dan memberi ruang untuk fokus murni pada seni bertarung. Selain itu, ONE Championship memberikan panggung untuk berbagai gaya bela diri seperti Muay Thai, submission grappling, dan kickboxing. Hal ini membuat Johnson merasa tertantang dan termotivasi untuk terus belajar serta menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
“Baca Juga : Patricio Pitbull Sesali Penampilan Kurang Maksimal di UFC 314”
Salah satu hal yang paling disukai Johnson di ONE adalah kebebasan untuk mengekspresikan teknik bertarungnya. Di UFC, ia merasa harus lebih strategis dalam mengikuti ritme dan ekspektasi promotor serta penggemar. Di ONE, ia lebih bebas menggunakan teknik gabungan dari berbagai disiplin bela diri. Johnson bahkan pernah terlibat dalam pertarungan “special rules fight” melawan Rodtang Jitmuangnon, yang menggabungkan ronde Muay Thai dan MMA. Pertarungan itu membuktikan kemampuannya beradaptasi dengan situasi yang tidak konvensional. Ini adalah tantangan langka yang tidak ia dapatkan selama bertahun-tahun bertarung di Amerika.
Tidak hanya dari sisi profesional, Johnson juga mengaku kepindahannya ke ONE Championship berdampak positif terhadap kehidupan pribadinya. Ia kini merasa memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga. Jadwal pertarungan yang tidak sepadat di UFC memberinya kesempatan untuk menyeimbangkan karier dan kehidupan rumah tangga. Hal ini sangat penting baginya karena Johnson adalah seorang ayah yang aktif mendampingi tumbuh kembang anak-anaknya. Ia juga merasa lebih tenang secara mental karena tidak lagi harus terlibat dalam promosi pertarungan yang penuh tekanan dan drama. Keseimbangan ini membuat performanya di dalam ring semakin maksimal.
“Simak juga: Lille OSC Unggul Besar, Tetapi Gol Terbanyak Disumbang Pemain Feyenoord”
Berada di ONE Championship membuat Johnson kembali merasa seperti petarung muda yang haus pengalaman. Ia menghadapi lawan-lawan baru dari berbagai latar belakang dan gaya bertarung. Tantangan ini memaksanya terus berinovasi dan meningkatkan level tekniknya. Johnson bahkan mengakui bahwa beberapa lawannya di ONE lebih sulit dihadapi dibandingkan petarung top di UFC. Ini membuktikan bahwa standar kompetisi di Asia tidak bisa dianggap remeh. Sebagai petarung veteran, ia senang diberi tantangan yang mampu mendorong batasan fisik dan mentalnya. Dengan begitu, ia merasa masih relevan dan punya tempat dalam dunia MMA yang terus berkembang.
Kini, Demetrious Johnson tidak hanya dikenal sebagai mantan juara flyweight UFC, tetapi juga sebagai simbol transisi sukses dari barat ke timur. Ia telah membuka mata banyak penggemar MMA bahwa ada dunia yang luas di luar UFC. Banyak petarung muda kini menjadikan Johnson sebagai inspirasi untuk berani mencari tantangan baru di luar zona nyaman. Dengan keberaniannya, ia turut memperkuat posisi ONE Championship sebagai organisasi global yang setara secara kualitas. Johnson berharap warisannya bukan hanya berupa sabuk juara, tetapi juga semangat untuk terus belajar, beradaptasi, dan tumbuh sebagai manusia maupun petarung.