iNews Combat Sports – Kejuaraan tinju kelas minimum kembali menyita perhatian publik dunia setelah kejutan besar terjadi dalam pertandingan terakhir. Ginjiro Shigeoka, petinju asal Jepang yang tak terkalahkan selama beberapa tahun terakhir, akhirnya tumbang di ronde kedelapan. Lawannya, Pedro Taduran dari Filipina, tampil luar biasa dengan kombinasi pukulan cepat dan taktis. Hasil ini membuka jalan baru bagi Taduran untuk menantang juara bertahan lainnya, Wilfredo Collazo.
Dalam pertarungan yang digelar di Osaka, Ginjiro Shigeoka awalnya tampil dominan di dua ronde pertama. Namun, Taduran menunjukkan kesabaran dan kecermatan. Ia membiarkan Shigeoka menguras stamina. Masuk ronde keempat, Pedro mulai meningkatkan intensitas serangan. Pukulan hook ke arah rusuk kiri membuat Shigeoka kehilangan keseimbangan.
“Baca Juga : Evaluasi Ivan Juric Usai Torino Takluk dari Nerazzurri”
Taduran tampil sangat solid dan tenang meski berhadapan dengan puluhan ribu penonton tuan rumah. Ia tidak terpancing emosi dan tetap pada rencana taktiknya. Fokus untuk menahan serangan cepat Shigeoka lalu membalas dengan counter punch. Teknik bertahannya juga kuat dan berhasil meredam serangan bertubi-tubi.
Ginjiro Shigeoka yang terlihat kelelahan mulai kehilangan konsistensi dalam menjaga jarak. Taduran memanfaatkan celah itu. Sebuah kombinasi uppercut dan straight kanan membuat Shigeoka terjatuh. Wasit menghentikan pertandingan karena Shigeoka gagal bangkit dalam hitungan ke-10. Kemenangan TKO ini disambut sorakan besar dari pendukung Taduran.
“Simak juga: UFC Bersiap Ucapkan Salam Perpisahan untuk Dustin Poirier”
Dengan kemenangan atas petinju unggulan seperti Shigeoka, nama Taduran langsung naik ke daftar penantang utama. Wilfredo Collazo, petinju asal Puerto Riko yang memegang sabuk WBO, disebut-sebut sebagai target berikutnya. Pertemuan mereka diprediksi akan menjadi pertarungan paling dinanti di kelas minimum tahun ini.
Pedro Taduran memiliki rekor profesional yang impresif dengan kemenangan KO mencapai 70%. Sementara itu, Collazo dikenal sebagai petinju teknis dengan stamina luar biasa. Gaya bertarung keduanya sangat berbeda. Ini membuat duel mereka diprediksi berlangsung seru dan tidak mudah diprediksi.
Pelatih Taduran, Ramon Sunga, menyebut kemenangan atas Shigeoka adalah hasil dari persiapan matang. Mereka telah menganalisis video pertarungan lawan selama berminggu-minggu. Taduran juga menjalani latihan sparing dengan petinju berpostur mirip Shigeoka. Strategi latihan ini terbukti sukses diterapkan saat pertandingan berlangsung.
Asosiasi Tinju Filipina menyambut kemenangan ini sebagai kebangkitan nama besar tinju nasional. Pedro Taduran kini dianggap sebagai penerus Manny Pacquiao di kelas ringan. Di kampung halamannya, perayaan kemenangan digelar secara spontan oleh para pendukung. Masyarakat menyebut Taduran sebagai “The Silent Storm” karena ketenangannya di ring.
Promotor dari kedua belah pihak sedang berdiskusi untuk menggelar duel Taduran vs Collazo dalam waktu dekat. Beberapa kota besar seperti Tokyo, Manila, dan bahkan Las Vegas disebut sebagai kandidat lokasi. Jika kesepakatan terjadi, laga ini kemungkinan digelar akhir tahun. Pertarungan ini bisa mengukuhkan posisi Taduran sebagai bintang baru di dunia tinju.