iNews Combat Sports – Legenda tinju dunia Floyd Mayweather Jr. kembali menjadi sorotan setelah menyatakan kesiapannya menghadapi Jake Paul, sosok kontroversial yang telah mengubah wajah tinju hiburan. Pernyataan ini muncul setelah Mayweather memuji kesuksesan Jake dalam menciptakan sensasi dan menghasilkan keuntungan besar, meskipun kerap dihujani kritik soal kualitas pertandingannya.
Sebagai mantan juara dunia dengan rekor sempurna 50-0, Mayweather tetap aktif dalam berbagai laga eksibisi sejak pensiun pada 2017 setelah mengalahkan Conor McGregor. Di sisi lain, Jake Paul, yang sebelumnya hanya dikenal sebagai YouTuber, kini menjadi salah satu figur paling dibicarakan di dunia tinju, baik karena keberaniannya menghadapi nama besar seperti Mike Tyson maupun kemampuan finansialnya yang mengesankan.
Floyd Mayweather Jr. pensiun pada 2017 dengan rekor sempurna 50 kemenangan tanpa kekalahan. Sepanjang kariernya, ia menghadapi nama-nama besar seperti Manny Pacquiao, Canelo Alvarez, dan Oscar De La Hoya, yang mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petinju terbaik sepanjang masa.
Namun, setelah pensiun dari laga kompetitif, Mayweather tetap aktif melalui laga eksibisi. Salah satu laga yang mencuri perhatian adalah pertarungannya melawan John Gotti III pada 2023, yang meski tanpa hasil resmi, memperlihatkan dominasinya yang tak tergoyahkan di atas ring.
Dalam wawancara terbarunya, Mayweather memberikan pandangannya tentang Jake Paul. Ia memuji kesuksesan Paul dari sisi hiburan dan finansial tetapi menegaskan:
“Melawan petinju sungguhan? Dia akan hancur. Canelo Alvarez akan menghancurkannya habis-habisan.”
Jake Paul baru-baru ini bertarung melawan Mike Tyson dalam laga delapan ronde profesional. Meskipun Tyson dianggap tidak dalam kondisi ideal karena masalah kesehatan, Paul tetap membawa pulang USD 40 juta dari pertarungan tersebut.
Namun, laga ini menuai kritik. Banyak yang meragukan nilai kompetitif dari duel tersebut, dengan sebagian pihak menyebutnya lebih sebagai pertunjukan hiburan daripada pertarungan serius.
Bila duel dengan Mayweather benar-benar terwujud, ini akan menjadi pertarungan yang menyita perhatian dunia. Namun, apakah Jake Paul mampu menghadapi legenda tinju seperti Mayweather? Atau ini hanya akan menjadi laga eksibisi lain yang menghibur tetapi tanpa nilai kompetitif?
Jika duel dengan Mayweather tidak terjadi, Jake Paul mungkin menghadapi tantangan dari petinju muda berbakat Ryan Garcia. Garcia, yang sebelumnya membantu Jake di awal karier tinjunya, kini mengklaim ingin mengakhiri perjalanan Paul di dunia tinju.
“Saya memberi Jake arahan saat dia baru memulai tinju. Sekarang, saya ingin menyelesaikan kariernya,” ujar Garcia.
Namun, Garcia menghadapi kendala besar. Ia gagal dalam tes doping VADA setelah pertarungan melawan Devin Haney, yang membuat kemenangannya dibatalkan. Saat ini, Garcia dilarang bertanding hingga April 2025, tetapi dijadwalkan menghadapi Rukiya Anpo dalam laga eksibisi pada Desember 2024, dengan catatan mendapat izin dari promotor Oscar De La Hoya.
Pertarungan seperti ini menyoroti pergeseran dunia tinju dari kompetisi murni ke hiburan yang lebih menarik perhatian generasi muda. Namun, ini juga memunculkan pertanyaan tentang kredibilitas olahraga tersebut.
Sosok Jake Paul, meskipun kontroversial, berhasil menarik perhatian generasi muda ke dunia tinju. Hal ini membuka peluang bagi olahraga tersebut untuk tetap relevan di era digital.
Duel antara Floyd Mayweather Jr. dan Jake Paul, jika benar-benar terjadi, tidak diragukan lagi akan menjadi salah satu acara terbesar dalam sejarah tinju modern. Baik sebagai laga eksibisi maupun kompetisi, pertarungan ini menjanjikan hiburan luar biasa dan potensi keuntungan finansial yang besar.
Namun, pertanyaannya tetap: Apakah ini hanya pertunjukan, atau Jake Paul benar-benar siap menghadapi tantangan dari legenda tinju seperti Mayweather?
Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal yang pasti: dunia tinju akan terus menjadi sorotan global dengan pertarungan-pertarungan spektakuler seperti ini.