iNews Combat Sports – Legenda tinju dunia, Oliver McCall, kembali mencetak sejarah. Pada usia 59 tahun, mantan juara dunia kelas berat ini berhasil menang KO atas Stacy Frazier, petinju berusia 54 tahun, dalam pertarungan brutal yang digelar di Nashville, Selasa lalu. Kemenangan ini menegaskan status McCall sebagai salah satu petarung paling tangguh dalam sejarah tinju, sekaligus menjadikannya mantan juara kelas berat tertua yang memenangkan pertandingan profesional.
Oliver McCall dikenal luas karena momen ikoniknya di tahun 1994 ketika ia secara sensasional meng-KO Lennox Lewis untuk merebut gelar juara dunia kelas berat WBC. Kemenangan itu mengejutkan dunia tinju, membuat McCall menjadi salah satu nama yang paling ditakuti di ring pada masa kejayaannya.
Namun, McCall gagal mempertahankan gelarnya saat menghadapi Lewis dalam laga ulang pada tahun 1997. Meski begitu, kariernya tetap diingat sebagai salah satu yang paling berwarna di dunia tinju, dengan kombinasi kekuatan pukulan yang luar biasa dan daya tahan yang legendaris.
Pertarungan melawan Stacy Frazier menandai comeback yang mengejutkan bagi McCall, yang terakhir kali bertarung pada 2019 melawan Hugo Lomeli. Dalam pertarungan ini, McCall menunjukkan bahwa meski usianya telah mendekati 60 tahun, kekuatan dan tekniknya masih belum memudar.
Pertarungan tersebut berakhir pada ronde kedua setelah McCall mendaratkan kombinasi pukulan brutal yang membuat Frazier tidak mampu melanjutkan pertandingan. Kemenangan ini tidak hanya mencatatkan sejarah bagi McCall, tetapi juga menghidupkan kembali diskusi tentang bagaimana usia tidak selalu menjadi penghalang di dunia tinju.
Kemenangan McCall terjadi di tengah gelombang comeback dari para legenda tinju senior. Hanya beberapa hari sebelumnya, Mike Tyson, 58 tahun, kembali naik ring untuk menghadapi Jake Paul, petinju muda yang juga seorang bintang media sosial.
Meskipun Tyson kalah dalam pertarungan tersebut, yang berlangsung selama delapan ronde penuh, pertandingan itu menarik perhatian besar. Dengan lebih dari 72.000 penonton yang memadati AT&T Stadium di Dallas dan 108 juta penonton yang menyaksikan melalui Netflix, laga ini menjadi salah satu pertandingan tinju paling populer sejak era Muhammad Ali.
Meskipun usianya sudah tidak muda, kemenangan ini membuka spekulasi tentang langkah selanjutnya untuk McCall. Apakah ia akan kembali bertarung melawan legenda lain, atau memilih untuk benar-benar pensiun? Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari McCall mengenai rencana ke depannya.
Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa McCall telah membuktikan bahwa usia hanyalah angka di dunia tinju. Dengan kemenangan ini, ia telah mengukir namanya sekali lagi dalam sejarah olahraga yang penuh tantangan ini.
Kemenangan McCall bukan hanya sekadar pencapaian pribadi. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat dirasakan:
Oliver McCall kembali membuktikan bahwa ia adalah petarung sejati dengan kemenangan KO di usia 59 tahun. Meskipun usia sering dianggap sebagai batasan, McCall menunjukkan bahwa dengan tekad, pengalaman, dan kemampuan, segalanya tetap mungkin.
Namun, pertarungan ini juga menjadi pengingat tentang pentingnya keselamatan dalam olahraga tinju, terutama bagi petarung di usia lanjut. Dengan sejarah yang telah ditorehkan, McCall tetap menjadi ikon dalam dunia tinju, menginspirasi generasi berikutnya untuk terus mengejar impian mereka, tanpa peduli usia.