iNews Combat Sports – Legenda tinju dunia, Mike Tyson, kini terlempar ke peringkat 309 dunia dalam daftar petinju kelas berat setelah kekalahan telak dari Jake Paul. Namun, pertarungan yang berlangsung pada Jumat pekan lalu di AT&T Stadium, Texas, tidak hanya menjadi pukulan berat bagi reputasi Tyson, tetapi juga memperlihatkan dominasi Jake Paul, seorang bintang media sosial yang kini serius menekuni dunia tinju profesional.
Mike Tyson, yang kini berusia 58 tahun, kembali naik ring untuk menghadapi Jake Paul. Sayangnya, perbedaan usia dan hampir dua dekade tidak aktif di dunia tinju profesional menjadi penghalang besar bagi Tyson untuk tampil maksimal. Dalam pertarungan yang berlangsung selama delapan ronde penuh, Tyson kalah angka mutlak dengan skor juri yang tidak bisa dibantah.
Selain itu, data statistik pukulan dari pertarungan tersebut menunjukkan keunggulan Jake Paul. Tyson hanya berhasil mendaratkan 18 pukulan, sementara Jake Paul mencatatkan 78 pukulan efektif. Akibatnya, hasil ini memperburuk posisi Tyson dalam peringkat dunia, yang kini berada di peringkat 309, bahkan di bawah beberapa petinju yang kurang dikenal.
Jake Paul, yang baru berusia 27 tahun, berhasil naik ke peringkat 126 dunia di kelas berat. Fakta ini menunjukkan perbedaan besar antara kedua petinju dalam hal performa saat ini. Paul mendominasi pertandingan sejak awal, meskipun ia mengaku menahan diri untuk tidak memukul KO Tyson.
“Ada satu titik di mana saya merasa dia tidak benar-benar menyerang balik. Karena itu, saya tidak ingin melukai seseorang yang tidak perlu disakiti,” ujar Paul setelah pertarungan.
Sementara itu, bagi banyak pengamat, kemenangan Paul dianggap sebagai hasil dari kondisi Tyson yang sudah tidak prima. Namun, Paul tetap berhasil menunjukkan konsistensinya sebagai petinju yang terus berkembang.
Kekalahan dari Jake Paul menjadi salah satu momen terendah dalam karier Tyson. Meskipun demikian, banyak penggemar tetap menganggapnya sebagai salah satu petinju terbesar sepanjang masa. Tyson terakhir kali bertarung secara profesional pada 2005, tetapi sejak itu hanya tampil dalam beberapa pertandingan eksibisi.
Namun demikian, usia yang sudah lanjut dan kurangnya persiapan membuatnya sulit untuk bersaing dengan petinju yang lebih muda dan aktif seperti Paul. Kekalahan ini menjadi pengingat bagi banyak orang bahwa era kejayaan Tyson telah berlalu.
Kemenangan ini mempertegas posisi Jake Paul di dunia tinju. Namun, jika Paul ingin mendapatkan pengakuan penuh sebagai petinju profesional, ia harus mulai menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh. Selain itu, ia perlu membuktikan bahwa kemenangannya bukan hanya keberuntungan melawan petinju yang sudah melewati masa emas mereka.
Bagi Tyson, kekalahan ini tampaknya menjadi sinyal untuk benar-benar mengakhiri karier kompetitifnya di ring tinju. Sebaliknya, Jake Paul masih memiliki peluang besar untuk terus mendaki tangga peringkat dunia.
Namun demikian, perjalanan Paul ke puncak dunia tinju tidak akan mudah. Ke depannya, ia perlu menghadapi petinju profesional dengan rekam jejak lebih kuat untuk membuktikan bahwa ia layak berada di jajaran elite tinju dunia.